Meski begitu, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) IGP Wira Kusuma menyebut, risiko global bukan bahaya yang harus ditakuti tetapi harus direspon agar Indonesia menjadi lebih siap.
"Ini bukan sesuatu yang bahaya tapi perlu diwaspadai, segala skenario kedepan perlu diantisipasi dengan baik oleh BI maupun otoritas terkait. Segala skenario itu masuk dalam asesmen di BI maupun kementerian terkait. Kita stand ready dengan baik, list of policy itu sudah disiapkan," kata dia dalam pelatihan wartawan BI di Surabaya, Sabtu, 20 November 2021.
3 fenomena ketidakpastian global:
- Disrupsi global supply chain
- Krisis energi di sejumlah negara
- Inflasi yang tinggi di negara-negara maju
Namun begitu, Wira meyakini kondisi domestik saat ini sudah lebih siap menghadapi risiko global lantaran ketahanan eksternal berupa aliran modal masuk, neraca perdagangan hingga nilai tukar rupiah masih dalam taraf stabil.
"Ke depan bagaimana kita menjaga pemulihan ekonomi domestik tidak terlepas dari sinergi kita tidak bisa BI sendiri menjaga stabilitas ini, diperlukan sinergi kuat istilahnya tadi, guyub. Mudah-mudahan selanjutnya ini bisa terjaga dengan baik, dan perekonomian bisa tumbuh normal, bahkan lebih baik lagi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News