baca juga: Sri Mulyani Pede Rupiah Bakal Segera Menguat |
Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah naik 37 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.200 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.237 per USD. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke level Rp16.234 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.243 per USD.
"Pada Juli 2024, terjadi deflasi bulanan sebesar -0,18 persen. Ini melanjutkan tren deflasi yang terjadi pada dua bulan sebelumnya, yaitu -0,08 persen pada Juni 2024 dan 0,03 persen pada Mei 2024," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara, Jumat, 2 Agustus 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kondisi deflasi atau menurunnya harga barang-barang yang terjadi dalam tiga bulan berturut-turut tidak dapat disimpulkan sebagai penurunan daya beli masyarakat pada pertengahan tahun ini.
Ibrahim menuturkan deflasi pada Juli 2024 terjadi karena penurunan harga komoditas pangan, mulai dari bawang merah hingga daging ayam ras, akibat pasokan yang cukup di pasar.
Menurut hukum penawaran dan permintaan, ketika suplai melimpah dan permintaan tetap, harga akan turun.
Komoditas utama penyumbang deflasi antara lain bawang merah (-0,11 persen), cabai merah (-0,09 persen), tomat (-0,07 persen), dan daging ayam ras (-0,04 persen).
Komponen inflasi inti
Di saat yang sama, inflasi terjadi pada kelompok pendidikan sebesar 0,69 persen dengan andil 0,04 persen terhadap inflasi umum.Menurut komponennya, inflasi inti pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,18 persen (month-to-month) dengan andil 0,12 persen. Komponen diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan andil 0,02 persen. Sementara komponen bergejolak atau volatile food mengalami deflasi sebesar 1,92 persen dengan andil deflasi 0,32 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News