JAFF Market Powered by Amar Bank akan berlangsung pada 29 November – 1 Desember 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, bersamaan dengan momen istimewa 20 tahun JAFF sebagai salah satu festival film terdepan di Asia Pasifik.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menyampaikan bahwa partisipasi Amar Bank dalam JAFF Market 2025 merupakan langkah strategis untuk memasuki sektor-sektor potensial, seperti industri kreatif Indonesia yang sedang berkembang pesat.
”Kemitraan ini memberikan kesempatan luas bagi kami untuk memahami kebutuhan pelaku industri, membuka peluang kolaborasi yang lebih erat, dan pada waktunya menghadirkan solusi keuangan yang tepat dan relevan. Dukungan ini juga diharapkan menjadi sinergi yang kuat antara layanan keuangan digital dan sektor kreatif, yang semakin penting bagi perekonomian Indonesia.” kata dia Rabu, 28 Mei 2025.
Selama ini, peran bank dalam mendukung sektor industri sering kali dilihat secara sempit yakni sebatas pada produk lending. Padahal, menurut para pelaku industri keuangan dan kreatif, bank memiliki infrastruktur digital dan analitik yang sangat mumpuni, yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk menjalin kolaborasi lebih luas dengan pelaku industri kreatif, termasuk industri film.
“Kita sering melihat bank hanya dari sisi lending-nya. Padahal, mereka punya aset lain yang sangat kuat, seperti kemampuan analitik dan marketing yang bisa di-leverage untuk mendukung industri kreatif,” ujar SVP MSME Amar Bank Josua.
Dalam konteks industri film, Josua menjelaskan bahwa proses produksi film memiliki beberapa fase, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi. Di tiap fase tersebut, terdapat berbagai kebutuhan finansial dan operasional yang sebenarnya bisa difasilitasi oleh produk-produk perbankan, bukan hanya pinjaman modal.
"Ketika masuk masa produksi, ada banyak kebutuhan, dari pengelolaan arus kas hingga sistem pembayaran. Di sinilah kita melihat peluang perbankan untuk masuk, bukan hanya sebagai pemberi pinjaman, tetapi sebagai mitra finansial yang mendukung seluruh rantai produksi," kata Josua.
SVP Finance Amar Bank David Wirawan, yang juga terlibat dalam inisiatif ini, menambahkan bahwa salah satu kekuatan bank adalah data dan pemahaman terhadap perilaku konsumen. Dengan jutaan nasabah di Amar Bank dan Tunaiku, mereka bisa memanfaatkan data untuk melakukan segmentasi pasar yang lebih presisi.
“Bayangkan jika sebuah rumah produksi ingin tahu siapa saja yang menyukai film horor atau komedi. Kami bisa bantu profiling dan modeling konsumen yang tepat berdasarkan data kami. Jadi, promosi film bisa lebih tertarget, tidak hanya mengandalkan billboard besar tanpa tahu apakah itu efektif atau tidak,” jelas David.
Lebih jauh, David melihat bahwa kolaborasi ini bukan hanya soal promosi film, tetapi juga pembukaan peluang baru bagi bank untuk terlibat dalam ekosistem ekonomi kreatif yang lebih luas.
“Target kami adalah segmen milenial, yang juga merupakan konsumen utama platform video dan film saat ini. Melalui pendekatan berbasis data dan kolaborasi yang tepat, kita bisa menciptakan nilai baru di antara dua sektor ini,” tambahnya.
Bagi industri kreatif, pendekatan seperti ini membuka ruang baru untuk pertumbuhan. Sementara bagi sektor perbankan, ini adalah peluang strategis untuk memperluas peran mereka dalam ekonomi digital sehingga lebih dari sekadar lembaga pemberi pinjaman, menjadi mitra strategis yang memahami pasar dan mendorong pertumbuhan bersama.
Sebagai penutup kalender pasar film Asia Tenggara 2025, JAFF Market hadir bukan hanya sebagai ruang temu industri, tapi sebagai strategi jangka panjang untuk menjawab tantangan, merancang solusi, dan merayakan kolaborasi yang berdampak bagi masa depan industri film Indonesia.
Setelah sukses besar di edisi perdananya dengan menghadirkan 6.700 peserta dari 19 negara, 151 booth, dan 63 kesepakatan bisnis senilai Rp 36 miliar, JAFF Market kembali sebagai platform penting yang mempertemukan kreator, produser, investor, dan mitra strategis dalam satu ruang kolaborasi terbuka dan berdampak.
“JAFF Market lahir dari semangat JAFF untuk mendukung sinema independen Asia, kini dikembangkan sebagai ruang yang merespons langsung kebutuhan industri film hari ini,” ujar Festival Director JAFF Ifa Isfansyah.
Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, penuh semangat mendukung pelaksanaan JAFF Market edisi kedua ini sebagai bagian dari langkah strategis dukungan pemerintah dalam memperkuat infrastruktur ekosistem film nasional.
“Pemerintah melihat JAFF Market sebagai mitra penting dalam upaya mendorong pertumbuhan industri film yang berkelanjutan. Platform ini bukan hanya mempertemukan pelaku industri, tetapi juga membangun fondasi kolaborasi lintas sektor yang sangat dibutuhkan untuk menjadikan film Indonesia sebagai kekuatan budaya, sekaligus sumber ekonomi di kawasannya,” ujar Giring.
Tren Penonton Bioskop di Indonesia
Per Mei 2025, jumlah penonton bioskop Indonesia telah mencapai 35 juta—setara dengan sekitar 44 persen dari total lebih dari 80 juta penonton tahun 2024. Namun, dengan hanya 2.200 layar bioskop secara nasional, tantangan struktural masih nyata, khususnya dalam distribusi film dan monetisasi IPDi tengah peningkatan produksi dan antusiasme terhadap konten lokal, JAFF Market mengambil peran penting: membuka ruang B2B domestik, memperluas jejaring internasional, dan menjadi jembatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan mitra lembaga, institusi budaya, dan kerja sama antar negara untuk memperkuat posisi Indonesia di lanskap ekonomi kreatif Asia.
Tahun ini, antusiasme terus meningkat: sekitar 50 persen booth telah terisi, minat sponsor bertumbuh, dan sejumlah kemitraan internasional sedang dijajaki. Alumni JAFF Market 2024 pun telah menembus panggung global, seperti film “Pangku” karya Reza Rahadian yang tampil di Marché du Film Cannes 2025 dalam program HAF Goes to Cannes, serta tiga IP lokal: Bandits of Batavia, Jitu dan Locust, berhasil tampil di Forum Pitching IP Cannes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id