Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif PT Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan peningkatan ini terjadi seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi.
Selain itu peningkatan jumlah investor juga terdongkrak karena munculnya platform aplikasi investasi yang memudahkan para investor, dan nilai investasi yang semakin terjangkau menjadi faktor meningkatnya jumlah investor retail reksa dana.
"Ini adalah sesuatu yang positif, dan kami berharap dengan kesadaran orang yang semakin tinggi terhadap investasi, mereka akan terus meningkatkan jumlah investasi dan mengajak teman dan lingkungan orang sekitar berinvestasi di reksa dana," kata Soni dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 28 Juli 2020.
Soni menjelaskan mayoritas investor retail berasal dari kalangan usia produktif mulai dari umur 21-29 tahun. Adapun produk reksa dana pasar uang menjadi investasi paling favorit bagi para investor retail, terutama bagi mereka yang mulai berkenalan dengan investasi reksa dana. Jenis reksa dana pendapatan juga digemari para investor retail, setelah mereka mulai merasa nyaman berinvestasi di reksa dana.
Untuk mendukung pertumbuhan dan minat investasi, Soni menuturkan pihaknya memperluas kerja sama dengan platform investasi digital dan produk investasi bagi setiap investor.
Saat ini, Bahana TCW bekerja sama dengan 13 APERD (Agen Penjual Reksa Dana) non bank dan menyediakan 17 produk reksa dana yang bisa menjadi pilihan investor retail, misalnya reksa dana ABF IBI Fund, jenis reksa dana pendapatan tetap yang awalnya hanya untuk investor institusional, kini sudah bisa menjadi investasi investor retail dengan nilai investasi yang sangat terjangkau.
"Ke depan, Bahana TCW akan terus mengedukasi dan membuka peluang investasi bagi para investor retail, terutama generasi muda, agar terhindar dari middle income trap crisis 2030," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News