Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: MI/Adam Dwi
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: MI/Adam Dwi

Wapres Minta LinkAja Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

Annisa ayu artanti • 11 Agustus 2020 11:52
Jakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja untuk berperan meningkatkan angka literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
 
Pasalnya, indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia saat ini masih cukup rendah apabila dibandingkan dengan indeks ekonomi dan keuangan konvensional.
 
"Menurut Bank Indonesia, indeks literasi syariah di Indonesia baru mencapai 16,3 persen, sedikit sekali. Oleh karena itu, hadirnya LinkAja syariah ini diharapkan menjadi suatu bagian dari upaya peningkatan angka literasi tersebut," ungkap Ma'ruf dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 11 Agustus 2020.

Ma'ruf menilai kehadiran sistem pembayaran digital yang berbasis syariah dapat mendorong percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah khususnya terkait literasi ekonomi syariah.
 
"Selain potensi market (pasar) yang cukup besar, dengan meningkatnya literasi syariah, juga diharapkan menarik minat masyarakat untuk pemanfaatan ekonomi syariah yang lebih besar lagi," ujarnya.
 
Lebih lanjut, ia juga meyakini, peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah juga akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional yang menurun akibat pandemi covid-19.
 
"Ini selanjutnya kita harapkan akan ikut mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional yang saat ini sedang menurun dikarenakan penyebaran wabah covid-19. Seperti diketahui bahwa ekonomi kita di kuartal kedua ini terkontraksi minus 5,32 persen," katanya.
 
Menurutnya, LinkAja bisa berkolaborasi dengan berbagai kementerian lembaga yang memiliki struktur yang mengurusi urusan syariah seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan lainnya. Hal ini untuk mempermudah tumbuhnya ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
 
"Jadi dengan demikian, maka ekosistem ini nanti kita bangun di pemerintah maupun juga swasta, para dunia usaha, dan BUMN," harapnya.
 
Sebelumnya, Komisaris Utama LinkAja Heri Supriadi juga menuturkan, dalam mengembangkan literasi ekonomi dan keuangan syariah pihaknya telah mengeluarkan fitur Layanan Syariah LinkAja sebagai fasilitas transaksi keuangan digital umat muslim di Indonesia.
 
"Alhamdulillah dalam pertemuan ini kami sampaikan pula bahwa LinkAja sebagai salah satu uang elektronik di Indonesia, turut ambil bagian dalam mengembangkan ekosistem syariah dengan mengeluarkan fitur Layanan Syariah LinkAja untuk memfasilitasi umat muslim Indonesia agar dapat bertransaksi dengan alat pembayaran digital yang memenuhi aspek kepatuhan syariah atau syariah compliance," jelas Heri.
 
Meskipun baru diperkenalkan ke publik pada tanggal 14 April 2020, menurut Heri, perkembangan Layanan Syariah LinkAja cukup pesat dengan jumlah pengguna saat ini telah mencapai lebih dari 140 ribu peserta.
 
"Jumlah pengguna Layanan Syariah LinkAja sudah mencapai lebih dari 145 ribu pengguna dan telah hadir di 21 distrik pada berbagai macam ekosistem syariah di seluruh Indonesia," sebutnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan