Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona hijau pada posisi Rp14.092 per USD. Rupiah menguat sebanyak 13 poin atau setara 0,09 persen dari Rp14.105 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.080 per USD atau menguat dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.096 per USD.
Pengamat pasar uang Bank Mandiri Rully Arya sebelumnya menilai rupiah masih berpotensi melemah imbas kenaikan imbal hasil obligasi AS.
"Rupiah kemungkinan akan melemah karena dampak dari kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS," kata dia dilansir dari Antara, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurut Rully, perlu diwaspadai risiko terkait krisis energi, serta permasalahan ekonomi di AS dan Tiongkok. Ekspektasi akan inflasi AS yang terus mengalami kenaikan dinilai dapat terus berdampak kepada pergerakan imbal hasil obligasi AS ke depan dan ada kemungkinan pertengahan November The Fed akan mulai melakukan tapering.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News