Ia mengatakan, saat ini telah tersedia peraturan-peraturan terkait aktivitas pasar modal syariah, perkembangan produk dan layanan investasi syariah serta peningkatan jumlah investor sekuritas syariah. Meskipun pangsa pasar modal syariah masih kecil terbilang.
Dalam lima tahun terakhir, Sri Mulyani mengungkapkan, saham syariah meningkat 28,62 persen dan sukuk korporasi naik 206,5 persen. Reksa dana syariah meningkat lebih tinggi lagi sebesar 574,8 persen dan sukuk pemerintah juga meningkat 226 persen.
"Jadi kami melanjutkan, meningkatkan instrumen dan basis investor, terutama dengan berkembangnya kelas menengah di Indonesia, yang ingin berinvestasi pada instrumen investasi yang sesuai dengan syariah," kata dia dalam Brunei Darussalam Islamic Capital Market Conference (BICAM) 2021 dilansir dari laman Kemenkeu, Kamis, 3 Juni 2021.
Ia menambahkan, pemerintah telah melakukan berbagai strategi pengembangan pasar modal syariah. Strategi komprehensif telah dikembangkan bertujuan untuk meningkatkan pasar modal syariah di Indonesia dalam lima tahun ke depan.
"Pertama adalah mengembangkan produk pasar modal syariah, yang kedua memperkuat dan mengembangkan infrastruktur pasar modal syariah dan yang ketiga meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah dan keempat memperkuat sinergi dengan banyak pemangku kepentingan," ungkapnya.
Selain itu, pengembangan produk dilakukan untuk meningkatkan supply dan demand dari industri instrumen syariah. Hal ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan semua level produk pasar modal syariah seperti sukuk, reksa dana saham syariah.
"Pengembangan produk dilaksanakan sejalan dengan perkembangan teknologi keuangan, filantropi Islam, dan juga produk investasi yang berwawasan lingkungan, juga implementasi sukuk korporasi ritel untuk memperluas investor dan juga pemanfaatan instrumen pasar modal syariah sebagai sumber pendanaan untuk infrastruktur dan industri halal," tambahnya.
Untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah dilaksanakan melalui peningkatan kualitas kapasitas pelaku. Pemerintah juga memperkuat sinergi dan kolaborasi antar pelaku pasar dalam meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah.
"Dalam hal ini, kami Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta OJK bekerja sama dengan banyak civitas akademika agar kita dapat terus mengedukasi dan membangun serta meningkatkan literasi keuangan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News