Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah memiliki strategi nasional digital selama masa pandemi covid-19 dalam rangka meningkatkan inklusivitas sistem keuangan dan menciptakan ekuitas perekonomian.
"Jika petani didukung dalam membangun kepercayaan dan keamanan dalam penggunaan sistem pembayaran digital, maka mereka akan bisa memperoleh manfaat dari perekonomian digital yang sedang berkembang ini," kata Deputi Bidang pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam sebuah diskusi yang dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 10 Agustus 2021.
Dalam diskusi yang digelar Cocoa Sustainability Partnership (CSP), Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture (PISAgro) bersama Better Than Cash Alliance terungkap bahwa bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia yang hidup di daerah pedesaan belum memperoleh layanan keuangan yang memadai.
Kelompok masyarakat tersebut termasuk di dalamnya adalah 2,19 juta rumah tangga petani kakao dan juga sekitar 21 ribu pekerja di sektor pertanian yang menghadapi tantangan terkait dengan konektivitas digital, akses terhadap infrastruktur layanan keuangan, dan kurangnya kepercayaan dalam penggunaan platform digital.
"Sistem pembayaran digital ini memang memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, sehingga menjadi hal krusial dalam upaya pencapaian target 90 persen inklusi keuangan di Indonesia secara nasional di 2024," paparnya.
Direktur Asia Tenggara Better Than Cash Alliance Isvary Sivalingam mengatakan, perekonomian di Indonesia telah memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. Dia berharap, sistem pembayaran digital yang bertanggung jawab bisa membantu para petani kakao memperoleh manfaat dari pertumbuhan itu sendiri.
"Dengan mendukung peningkatan produktivitas dan upaya memperbaiki taraf hidup petani, sistem pembayaran digital ini akan memberikan dukungan terhadap komitmen Pemerintah Indonesia terhadap Sustainable Development Goals (SDG) dan mempromosikan pertumbuhan yang inklusif," jelasnya.
Menurutnya, penting komitmen bersama terhadap sistem pembayaran digital yang bertanggung jawab kepada petani. Di antaranya, percepatan akses keuangan daerah melalui digitalisasi yang diharapkan mampu menginisiasi sumber daya dan berfokus pada tantangan teknis khusus di wilayah pengembangan tanaman kakao.
"Selain itu, layanan pembayaran digital juga akan mampu menciptakan nilai tambah bagi sektor kakao dan petani kakao rakyat yang membutuhkan pengembangan paket produk keuangan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka," urai Isvary.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Cocoa Sustainability Partnership Wahyu Wibowo mengatakan bahwa kerja sama dan komunikasi adalah hal penting untuk mencapai keberhasilan perjalanan digitalisasi di Indonesia.
"Semakin banyak upaya kolaborasi yang dikembangkan antarpemangku kepentingan yang didasari oleh proses perubahan ke sistem pembayaran digital, maka semakin inklusif pula inisiatif-inisiatif yang ada. Penerapannya pun akan lebih cepat dalam mendukung penciptaan lingkungan yang lebih baik berdasarkan peta jalan CSP 2020," pungkas Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id