Foto: Grafis Medcom.id
Foto: Grafis Medcom.id

Saham Bank Besar Bisa Jadi Opsi di Tengah Kenaikan Harga Bank Digital

Eko Nordiansyah • 17 Agustus 2021 18:54
Jakarta: Saham bank kecil yang bertransformasi menjadi bank digital ramai diperdagangkan di pasar modal. Padahal, kinerja sejumlah bank ini masih rugi pada semester I-2021. Sementara itu, harga saham sejumlah bank-bank besar yang mencatatkan kinerja positif justru dalam kondisi murah.
 
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) diyakini masih akan bertengger di 10 besar market cap di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham bank ini dinilai masih sangat prospektif untuk memberikan return yang optimal bagi investor saham.
 
"Sebab, Bank Mandiri terbukti cepat pulih dari dampak pandemi covid-19. Terbukti, dari kemampuan perseroan dalam meraih performa positif pada paruh pertama tahun ini," kata dia kepada wartawan, Selasa, 17 Agustus 2021.

Hal itu tercermin dari pertumbuhan transaksi digital Bank Mandiri yang menopang kenaikan perolehan margin bisnis ke depan. Pada semester I-2021, penggunaan aplikasi Livin' by mandiri mencapai 7,8 juta nasabah dengan nilai transaksi sebesar Rp728,9 triliun atau tumbuh 59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, perseroan akan fokus memacu inovasi digital untuk meningkatkan akses nasabah kepada layanan dan produk perbankan. Dalam waktu dekat, Livin' by mandiri akan ditingkatkan lagi fiturnya untuk menjadi super app.
 
"Untuk nasabah wholesale, kami tengah mengembangkan platform digital, sehingga seluruh transaksi nasabah wholesale akan terintegrasi ke dalam satu platform yang rencananya akan diluncurkan pada kuartal IV tahun ini. Semua itu menjadikan Mandiri sebagai bank beyond digital banking," kata Darmawan.
 
Sementara itu, Okie memproyeksikan net interest margin (NIM) Bank Mandiri tahun ini sebesar 4,73 persen. Rendahnya cost of fund juga menjadi penopang kenaikan margin tersebut. Sedangkan pertumbuhan kredit diprediksi mencapai 2,89 persen (yoy) dengan rasio NPL sebesar 3,01 persen.
 
"Investor dapat mempertimbangkan BMRI dan tentunya juga perlu dikombinasikan dengan strategi masing-masing, baik dalam money management maupun profil risiko," ujar dia.
 
Di lain pihak, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, secara teknikal, pergerakan saham BMRI cukup baik. BMRI masih berpeluang melanjutkan penguatan, sehingga bisa menjadi pilihan bagi para investor untuk jangka menengah.
 
"Kami mencermati BMRI dapat dijadikan salah satu saham pilihan untuk jangka menengah terlebih dahulu. Adapun untuk strategi investasi bisa melakukan buy on weakness," jelasnya.
 
Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam riset sebelumnya memberikan pandangan positif terhadap rencana Bank Mandiri meluncurkan super app. Kehadiran aplikasi super itu berpotensi mendukung pertumbuhan CASA ritel dan pendapatan diluar bunga.
 
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BMRI dengan target harga Rp8.000. Target harga tersebut juga mengimplikasikan perkiraan PBV tahun ini sekitar 1,9 kali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan