Ilustrasi. FOTO: dok MI
Ilustrasi. FOTO: dok MI

Joss, IHSG Sore Merekah, 325 Saham Cuan!

Angga Bratadharma • 26 April 2023 16:31
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu usai libur panjang Lebaran 2023 terpantau merekah. Indeks acuan saham Indonesia ikut mendapat sentimen positif dari menguatnya bursa saham global yang salah satunya Wall Street.
 
IHSG Rabu, 26 April 2023, perdagangan sore berakhir di posisi 6.910, menguat 1,29 persen atau setara 88 poin ketimbang pembukaan pada pagi tadi di 6.821. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 13 miliar lembar saham senilai Rp15 triliun. Sebanyak 325 saham menguat, sebanyak 210 saham melemah, dan sebanyak 201 saham stagnan.

Wall Street kebakaran

Sementara itu, bursa saham Wall Street kebakaran pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Indeks utama di Amerika Serikat (AS) itu terdampak dari kemungkinan resesi yang akan meninggi setelah data-data ekonomi muncul.
 
Indeks saham S&P 500 turun 1,58 persen, Nasdaq turun 1,98 persen dan Dow Jones Industrial average (DJIA) turun 1,02 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Penurunan yang terjadi diikuti dengan kenaikan treasury bond Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun dan 30 tahun sebesar 0,018 persen.
 
Saham-saham yang masih naik di antaranya adalah Brown & Brown, Centene Corp, PepsiCo Inc dengan kenaikan 3,19 persen, 2,4 persen serta 2,27 persen. Diikuti dengan saham-saham seperti T-Mobile US Inc naik sebesar 1,4 persen. Fiserv Inc naik 2,3 persen. Johnson & Johnson naik 0,916 persen.
 
Sementara saham-saham terkoreksi adalah Dow Inc turun sebesar 5,218 persen, American Express turun 2,78 persen, dan Intel Corp turun 2,63 persen. Microsoft Corp turun 2,54 persen. Zsclar Inc turun sebesar 8,2 persen. NetEase Inc turun sebesar 6,3 persen.

Ekonomi AS tertekan

Ekonomi AS diprediksi alami tekanan lagi walaupun Departemen Perdagangan AS merilis perkiraan awalnya tentang keuntungan produk domestik bruto untuk tiga bulan pertama tahun ini, diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sebesar dua persen, menurut perkiraan Dow Jones. The Fed Atlanta memproyeksikan kenaikan yang lebih baik sebesar 2,5 persen.

Pertumbuhan itu, bagaimanapun, diperkirakan tidak akan bertahan lama, terutama karena dua faktor yang saling berhubungan: kenaikan suku bunga Federal Reserve yang bertujuan untuk mendinginkan ekonomi dan menurunkan inflasi, dan kendala pada pinjaman bank kecil.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan