Dia bilang, langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan perdamaian yang dilakukan manajemen Garuda Indonesia dapat menjadi pondasi investor untuk tetap berinvestasi pada saham maskapai pelat merah tersebut.
"Langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan seluruh syarat perjanjian perdamaian merupakan kabar menyegarkan bagi kita semua. Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor untuk terus menanamkan modalnya di GIAA," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Januari 2023.
| Baca juga: 'Gembok' Saham Garuda Resmi Dibuka Kembali |
Menurut dia, kembali diperdagangkannya saham GIAA merupakan bentuk kepercayaan publik terhadap perseroan dan pemerintah yang telah berupaya menyehatkan maskapai itu kembali.
Saham emiten maskapai penerbangan milik negara ini kembali diperdagangkan di BEI. Sebelumnya, GIAA diperdagangkan terakhir kali pada 17 Juni 2021.
Melansir data RTI, saham Garuda Indonesia hari ini bergerak dinamis. Saham dengan kode GIAA itu dibuka di level Rp204 per saham. Namun pada penutupan perdagangan saham GIAA terkontraksi dua poin atau 0,98 persen menjadi Rp202 per saham. Total transaksi saham GIAA hari ini mencapai Rp50,13 miliar.
Pada perdagangan hari ini GIAA langsung menembus batas atas (Auto Reject Atas atau ARA) pada posisi Rp224 per lembar saham. Posisi harga itu membuat maskapai kelas premium ini bertengger dengan peningkatan harga sejak dibuka perdagangan dan memberikan cuan bagi pemegang sahamnya di level 9,8 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
