"Transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat pesat sejalan dengan penggunaan platform dan instrumen digital di masa pandemi, serta semakin kuatnya preferensi dan akseptasi masyarakat akan transaksi digital," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bank Indonesia Periode Oktober 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.
Volume transaksi digital banking juga mencatat pertumbuhan tinggi sebesar 52,69 persen (yoy) pada Agustus 2020. Angka ini mengalami peningkatan drastis dari capaian bulan sebelumnya sebesar 38,81 persen (yoy).
Secara keseluruhan, transaksi sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan perbaikan ekonomi yang disertai dengan percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan.
Adapun Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Agustus 2020 tumbuh meningkat dari 5,82 persen(yoy) menjadi 7,20 persen (yoy) sehingga pada September 2020 tercatat Rp762,1 triliun.
Sedangkan transaksi pembayaran menggunakan ATM, kartu debet, kartu kredit, dan uang elektronik menunjukkan perbaikan dengan lebih rendahnya kontraksi pertumbuhan dari 13,94 persen (yoy) pada Juli 2020 menjadi 6,86 persen (yoy) pada Agustus 2020.
Perry mengungkapkan ke depan Bank Indonesia akan terus mempercepat digitalisasi pembayaran dan perluasan ekosistem digital melalui kolaborasi dengan pemerintah, bank, fintech, dan e-commerce untuk pemulihan ekonomi nasional, khususnya program bansos pemerintah, penyaluran kredit dan digitalisasi UMKM sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Sejumlah langkah terus dilakukan, termasuk perluasan ekosistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), penggunaan big data, aplikasi API (Application Programming Interface), serta penguatan pengawasan fraud dan siber pada pembayaran digital," pungkas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id