Di tengah ketidakpastian ini, muncul pertanyaan penting, apakah strategi investasi jangka panjang masih relevan dan efektif?
Strategi jangka panjang masih menjadi pilihan
PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) menilai bahwa strategi jangka panjang tetap menjadi pilihan yang relevan dan efektif. Pendekatan ini menekankan konsistensi, disiplin, dan pemahaman atas fundamental emiten.Strategi ini sangat sesuai bagi investor ritel yang ingin menumbuhkan portofolio secara berkelanjutan. Walaupun ada sebagian Nasabah juga yang mungkin lebih tertarik menjadi trader dibandingkan investor. Tidak ada yang salah dengan pilihan tersebut, karena pada dasarnya kita ingin mencari “cuan”.
“Dalam kondisi pasar yang bergejolak, wajar jika muncul keraguan seperti ‘Apakah saya berinvestasi di waktu yang tepat?’ atau ‘Haruskah saya keluar sebelum koreksi memburuk?’ Namun jika dilihat kilas baliknya, sejarah menunjukkan bahwa meskipun koreksi pasarkerap terjadi saat krisis, pasar cenderung pulih seiring waktu,” jelas Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Juli 2025.
Baca juga: Nggak Perlu Modal Besar! Ini Cara Investasi Kecil-Kecilan dan 5 Pilihan Cerdasnya |
Sebagai contoh, pada krisis keuangan 2008, IHSG sempat anjlok 58 persen dari peaknya dan Kembali naik 77 persen dalam 6 bulan dan 113 persen dalam 12 bulan setelah mencapai bottom.
Kemudian saat taper tantrum 2013, indeks terkoreksi 24 persen dari peaknya dan dan pulih 16 persen dalam 6 bulan dan 31 persen dalam 12 bulan setelah mencapai bottomnya. Lalu saat pandemi covid-19 melanda pada 2020, IHSG turun 33 persen dari peaknya, tapi recover 24 persen dalam 6 bulan dan 59 persen dalam 12 bulan sejak capai bottom.
“Yang terpenting jika berminat menjadi investor jangka panjang adalah tetap konsisten dalam berinvestasi, memahami kondisi fundamental perusahaan, dan tidak terbawa arus fluktuasi jangka pendek,” tegas Fanny.
Alasan strategi jangka panjang masih diperlukan
Menurut Fanny, berikut beberapa alasan kenapa strategi jangka panjang masih layak dipertahankan:1. Fundamental adalah fondasi, sentimen tetap perlu dicermati
Harga saham dalam jangka pendek memang sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar, baik dari sisi makroekonomi global, suku bunga, maupun berita geopolitik.Namun untuk jangka panjang, faktor utama yang menentukan arah kinerja saham adalah kualitas bisnis perusahaan itu sendiri.
Investor perlu memahami kinerja fundamental seperti pertumbuhan laba, efisiensi operasional, potensi pertumbuhan core bisnis ke depan, serta daya saingnya dibandingkan dengan Perusahaan di industry sejenis.
2. Konsistensi dan diversifikasi bantu kendalikan risiko
Salah satu cara untuk tetap konsisten di pasar adalah dengan menerapkan strategi investasi berkala, atau dikenal sebagai dollar-cost averaging. Pendekatan ini membantu investor menghindari membeli di harga tertinggi dan menjaga akumulasi tetap berjalan, meskipun pasar sedang turun.Di sisi lain, diversifikasi portofolio ke berbagai sektor atau instrumen juga penting.
Menggabungkan saham dari sektor defensif seperti konsumer dengan sektor siklikal seperti energi atau komoditas dapat membantu mengurangi dampak volatilitas saat terjadi perubahan global yang signifikan.
3. Ketidakpastian menciptakan peluang
Volatilitas seringkali membuka kesempatan membeli saham berkualitas dengan valuasi menarik. Investor yang memiliki visi jangka panjang bisa memanfaatkan periode ini sebagai titik awal pertumbuhan portofolio.“Di tengah dinamika global yang tidak menentu, investasi jangka panjang bisa menjadi strategi andal. Dengan memahami fundamental, disiplin dalam eksekusi, dan bijak membaca kondisi pasar, investor dapat membangun portofolio yang tumbuh secara berkelanjutan. Dalam investasi, kunci keberhasilan bukan terletak pada satu waktu terbaik, tetapi pada seberapa lama dan konsisten seorang investor bertahan di pasar,” jelas Fanny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id