Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,78 poin atau 0,47 persen ke posisi 806,39.
Saham LQ45 yang menopang indeks adalah BBCA, ADRO, ANTM, ITMG, UNTR dan JSMR. sedangkan beberapa saham LQ45 melemah seperti BBTN, INKP, BBRI dan TLKM pada pagi ini.
Mirae Sekuritas memaparkan secara teknikal tren jangka menengah IHSG masih tetap positif. Pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat, 26 September 2025, IHSG ditutup di 8,099.33 setelah bergerak di rentang 8,035.00 hingga 8,099.33.
Indeks masih dalam channel naik namun mendekati support kritis di 7,980. Periode 123 hari menunjukkan tren jangka menengah stabil dengan r-squared 0.882 (tren sangat kuat) dan Slope 14.62 (tren naik dominan meski momentum melemah di resistance).
Volume tercatat 387,262,890, di atas rata-rata 246,805,485, menandakan partisipasi pasar meningkat. Namun, lonjakan volume dipengaruhi profit taking, sehingga tekanan jual masih kuat meski tren menengah tetap terjaga oleh minat beli.
Mirae melihat foreign inflow sebesar Rp583miliar saat asing masih menjual saham-saham unggulan seperti BBCA dan BBRI, masing-masing RP268miliar dan Rp57miliar.
Sementara itu, tekanan terhadap Rupiah terus meningkat, terutama sejak awal bulan ini menyusul demonstrasi yang berujung kerusuhan di akhir bulan Agustus dan perubahan komposisi kabinet Prabowo dan pasar khususnya tidak merespon positif pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa.
Waspadai Melemahnya Rupiah
Kepala Ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menuturkan sangat banyak kebijakan dinilai terlalu pro-growth dan tidak mengutamakan kehati-hatian."Kami menilai langkah penurunan suku bunga terlalu agresif dan berpotensi menekan Rupiah secara konsisten dalam jangka menengah. Pemerintah dan BI terlihat panik dalam mengatasi penguatan signifikan USD," tegas dia.
BI harus melakukan intervensi pada hari Jumat karena Rupiah terus mengalami pelemahan terhadap USD menuju ke Rp17.000. Bank-bank himbara yang sebelumnya menaikkan suku bunga simpanan USD untuk menarik simpanan valas malah justru mendorong aksi beli USD dan pada akhirnya tidak jadi dinaikkan.
"Kami menilai langkah-langkah inkonsistensi dan kekurang hati-hatian harus segera diperbaiki agar tidak terus memperlemah kepercayaan pasar terhadap pengambilan kebijakan ekonomi," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id