Pencucian uang. Foto: Freepik.
Pencucian uang. Foto: Freepik.

Mengenal Metode Money Laundering dan Strategi Pencegahannya

Arif Wicaksono • 31 Oktober 2024 12:55
Jakarta: Di zaman sekarang, money laundering atau pencucian uang jadi masalah serius yang bisa merusak sistem keuangan.
 
Baca juga: Kejagung Bongkar Modus Korupsi dan Pencucian Uang Duta Palma Group

Dikutip dari Investopedia, pencucian uang adalah kegiatan ilegal yang membuat sejumlah besar uang yang diperoleh dari kegiatan kriminal, seperti perdagangan narkoba atau pendanaan teroris, tampak berasal dari sumber yang sah. Uang dari kegiatan kriminal tersebut dianggap kotor, dan prosesnya “mencucinya” agar terlihat bersih.
 
Penting untuk kita semua memahami cara-cara yang sering dipakai dalam money laundering dan cara mencegahnya. Dengan mengetahui tiga metode utama dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa membantu menjaga keamanan ekonomi dan membuat semuanya lebih transparan.
 
Berikut beberapa penjelasannya dikutip dari verihubs.com

3 Jenis praktik money laundering

Money laundering adalah cara untuk menyembunyikan asal uang yang diperoleh secara ilegal. Proses ini terdiri dari tiga tahap dengan tujuan dan cara yang berbeda. Memahami ketiga jenis praktik ini penting agar kita bisa mencegah kejahatan finansial.

Berikut penjelasan singkat tentang setiap tahap dalam money laundering:

Penempatan (Placement)

Ini adalah langkah pertama di mana uang ilegal dimasukkan ke dalam sistem keuangan, seperti bank. Pelaku sering membagi uang tersebut menjadi jumlah kecil untuk menghindari perhatian, lalu melakukan transaksi seperti cek atau deposito.

Lapisan (Layering)

Di tahap ini, uang hasil kejahatan dijauhkan dari sumbernya. Pelaku membeli aset, berinvestasi, atau memindahkan dana ke rekening di negara dengan pajak rendah, serta menggunakan bank offshore dan perusahaan shell untuk menyembunyikan jejaknya.

Integrasi (Integration)

Tahap terakhir adalah saat uang yang sudah dicuci digunakan untuk kegiatan yang sah atau bahkan untuk mendanai aktivitas ilegal. Uang tersebut dapat diinvestasikan dalam bisnis, dibelikan aset, atau digunakan untuk membiayai proyek korporasi.

Bagaimana cara mencegahnya?

Mencegah money laundering memerlukan kerjasama semua pihak. Penyedia jasa keuangan, nasabah, dan masyarakat umum memiliki peran penting dalam mengurangi risiko kejahatan finansial. Berikut adalah langkah-langkah jelas yang bisa diambil oleh masing-masing pihak:

Peran penyedia jasa Keuangan

Penyedia jasa keuangan perlu menjalankan program Anti Money Laundering. Mereka harus menerapkan Enhanced Due Diligence (EDD) dan Customer Due Diligence (CDD) untuk memahami profil dan risiko nasabah. Selain itu, penting untuk mengirimkan Laporan Transaksi Mencurigakan (LKTM) dan laporan lainnya ke PPATK.

Peran nasabah penyedia jasa keuangan

Nasabah wajib memberikan informasi yang akurat dan jujur, seperti identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi. Dalam transaksi untuk orang lain, informasi tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Peran masyarakat umum

Masyarakat harus menghindari membeli aset yang kepemilikannya tidak jelas dan menolak sumbangan tanpa mengetahui tujuan penggunaannya. Selain itu, mereka sebaiknya tidak terlibat dalam penggalangan dana yang tidak sesuai dan menolak menyebarkan materi yang bersifat radikal.
 
Upaya pencegahan sangat penting untuk menjaga keamanan sistem keuangan kita. Jika penyedia layanan, nasabah, dan masyarakat bekerja sama, kita bisa menghindari kejahatan finansial ini. Dengan kesadaran dan tindakan dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih aman. (Nanda Sabrina Khumairoh).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan