Berdasarkan data Bloomberg, Senin, 20 Mei 2024, rupiah melemah 16 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.971 per USD jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.
Sementara itu, jika mengacu data Yahoo Finance rupiah melemah lebih dalam yaitu 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.969 per USD.
Seperti diketahui pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.949 per USD.
Baca juga: Dolar AS Masih Kuat, Rupiah Melemah Tipis |
The Fed ragu-ragu turunkan suku bunga
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah dipengaruhi isyarat keragu-raguan dalam penurunan suku bunga kebijakan AS atau Fed Funds Rate (FFR)."Terjadi penguatan dolar AS, akibat pernyataan pejabat The Fed yang mengisyaratkan keragu-raguan mereka untuk menurunkan suku bunga lebih cepat," kata Josua dilansir Antara.
Pada Jumat, 17 Mei 2024 salah satu pejabat Bank Sentral AS atau The Fed, Michelle Bowman menegaskan kembali bahwa The Fed perlu mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama.
Michelle mendukung The Fed untuk menaikkan suku bunga jika kemajuan disinflasi terhenti. Komentarnya mengisyaratkan bahwa beberapa pemilih di Federal Open Market Committee (FOMC) masih cenderung mengambil sikap yang lebih hawkish.
Pernyataannya mendorong imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10-tahun naik sebesar empat basis poin menjadi 4,42 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News