Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

BRI Targetkan Porsi Kredit UMKM Mencapai 85% di 2024

Annisa ayu artanti • 27 Juli 2022 12:58
Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI menargetkan porsi kredit untuk segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan terus meningkat hingga 85 persen di 2024 atau 2025. Target itu seiring BRI tengah menjalankan satu strategi yaitu memfokuskan ulang untuk meningkatkan kredit UMKM.
 
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada semester I-2022 porsi kredit UMKM dari total penyaluran kredit yang disalurkan sudah mencapai 83,27 persen dengan jumlah penyaluran kredit sebesar Rp920 triliun.
 
"Ini kita nyatakan masih kurang karena kita ingin pada akhirnya porsi kredit pada UMKM di BRI itu harus mencapai 85 persen. Kita targetkan itu di 2024-2025," ucapnya, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 27 Juli 2022.


Sunarso mengungkapkan pada paruh pertama tahun ini kredit segmen UMKM telah meningkat 9,81 persen. Dengan peningkatan tersebut, menurutnya, adalah sinyal kuat kinerja UMKM RI telah kembali bergeliat.
Baca: Mantap! Laba BRI Melesat 98% Jadi Rp24,88 Triliun di Semester I

"Kredit UMKM BRI yang tumbuh nyaris double digit ini merupakan sinyal kuat saat ini pelaku UMKM sudah mulai bangkit dan mulai kembali beraktivitas secara normal," ucapnya.
 
Oleh karena itu, BRI optimistis target porsi kredit UMKM sebesar 85 persen dari total kredit yang disalurkan BRI tercapai. Sehingga, dapat mendorong pertumbuhan kredit BRI serta pertumbuhan kredit nasional. Sebagai informasi, total penyaluran kredit BRI pada semester I-2022 ini sebesar Rp1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75 persen yoy.
 
Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07 persen, segmen konsumer tumbuh 5,27 persen, segmen korporasi tumbuh 3,76 persen, serta segmen kecil dan menengah tumbuh 2,71 persen.
 
Dalam menyalurkan kredit BRI, Sunarso menambahkan, pihaknya menyeimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang terkendali di level 3,26 persen.
 
Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan sebagai langkah antisipatif atas potensi pemburukan kredit. NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26 persen di akhir kuartal II-2022. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir kuartal II-2021 yang sebesar 252,59 persen.
 
Strategi BRI dalam menjaga NPL yakni dengan selective growth, berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta eksposur minimum terhadap gejolak tersebut, seperti pertanian, Industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

 
"Upaya lain yang dilakukan BRI untuk menjaga NPL yakni selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan menyiapkan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan