Ketua Perhimpunan Bank-bank Internasional (Perbina) Batara Siaturi mengatakan, adanya layanan BI Fast ini memiliki manfaat luas bagi masyarakat. Selain dari biaya transfer yang lebih murah, layanan kirim uang juga bisa dilakukan kapanpun di mana pun selama 24/7.
"Konsumen akan lebih mendapatkan manfaat. Dengan biaya lebih murah, BI Fast itu dari Rp6.500 jadi Rp2.500, jadi inginnya turun lagi menjadi Rp500 atau Rp100 untuk membantu UMKM," kata dia dalam rangkaian side event G20 di Nusa Dua Bali, Rabu, 13 Juli 2022.
Batara menyebut, penurunan biaya ini sama seperti turunnya bunga kartu kredit dari sebelumnya mencapai 45 persen kemudian turun ke 35 persen dan terakhir menjadi 20 persen. Meski begitu, ia belum bisa memastikan kapan biaya transfer tadi bisa lebih mudah.
Baca juga: Ini Daftar Lengkap 22 Peserta Baru BI Fast |
"Saya rasa ujung-ujungnya ini harus lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Jadi kalau itu saya rasa dengan adanya layanan lebih baik. Jadi potensinya cukup baik digital, lebih cepat, 24/7, dan lebih murah dari Rp6.500 ke Rp2.500 mungkin nanti akan turun lagi karena kan kita ingin supaya itu tidak membebankan UMKM," ungkapnya.
Selain BI Fast, bank sentral juga mempermudah layanan sistem pembayaran. Saat ini juga sudah ada SNAP yang merupakan Standar Open API Pembayaran untuk memperkuat interlink perbankan dan fintech, sehingga diharapakan berdampak positif bagi masyarakat.
"Makanya entah sekarang punya enhance banking, stand alone digital bank, unit digital banking atau apa saja, sekarang punya satu standar, SNAP makanya bisa berkolaborasi. Ini adalah wadahnya untuk standardisasi sehingga inovasi lebih cepat, lebih murah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News