Mengutip Bloomberg, Kamis, 25 Agustus 2022, rupiah menguat hingga 15,5 poin atau setara 0,10 persen menjadi Rp14.832 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.838 per USD.
Kondisi nilai tukar rupiah terpantau fluktuatif menguat sejak pembukaan perdagangan yang sempat berada pada posisi Rp14.827 per USD.
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.816-Rp14.835 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 4,10 persen.
Sedangkan mengutip data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan berada di posisi Rp14.848 per USD.
Baca juga: Dolar AS Menguat Jelang Pidato The Fed |
Adapun dolar AS menguat moderat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Pelaku pasar menunggu pidato penting oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk petunjuk baru tentang seberapa agresif bank sentral dalam pertempurannya melawan inflasi.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,05 persen menjadi 108,67, bertahan sedikit di bawah level tertinggi 20 tahun di 109,29 yang dicapai pada 14 Juli.
Pergerakan rupiah sebelumnya berada di zona merah. Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah utamanya disebabkan oleh data ekonomi yang lemah akibat Tiongkok mengalami kekeringan dan kekurangan listrik. Selain itu, fokus sekarang beralih ke komentar dari Federal Reserve tentang laju kenaikan suku bunga tahun ini.
"Pemerintah Tiongkok telah mengumumkan langkah-langkah penghematan listrik di kota-kota besar lainnya termasuk Beijing dan Chongqing. Namun, kekurangan listrik tampaknya sebagian besar musiman, dan dapat membaik dengan berlalunya musim panas," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya, Rabu, 24 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News