Investasi bodong. Foto : Medcom.
Investasi bodong. Foto : Medcom.

Fenomena Flexing buat Masyarakat Terjebak Investasi Bodong

Arif Wicaksono • 28 Februari 2022 20:02
Jakarta: Belakangan ini Indonesia dihebohkan dengan terkuaknya investasi bodong yang dilakukan aplikasi investasi saham yang ternyata judi online yaitu Binomo. Berdasarkan keterangan Bareskrim Polri, platform itu menjanjikan keuntungan hingga 85 persen. Kasus ini dilaporkan oleh sejumlah orang yang menjadi korban investasi bodong Binomo. Salah satu yang dilaporkan ke Bareskrim adalah Indra Kenz yang dikenal sebagai crazy rich Medan yang mempromosikan aplikasi tersebut sejak 2020.
 
Pakar Digital Anthony Leong menyampaikan, Binomo merupakan platform yang menyediakan layanan binary option bagi para calon investor. Binary option adalah instrumen trading online, dengan para trader memprediksi harga aset naik atau turun dalam jangka waktu tertentu.
 
Cara kerja binary option di Binomo yakni pengguna perlu menebak harga dari sebuah aset yang akan muncul dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Para pengguna platform wajib menebak harga yang benar ketika waktu yang sudah ditentukan habis.

"Bappebti mengatur perdagangan pialang berjangka, tapi binary option bukan perdagangan karena tidak ada barang yang diperdagangkan. Terlebih ini bukan instrumen investasi, ini cenderung kepada perjudian. Yang seperti ini kita dorong pemerintah tegas saja blokir," kata Anthony, dikutip dari Antara, Senin, 28 Februari 2022.
 
Masyarakat terpengaruh lewat media sosial karena beberapa orang yang memamerkan kekayaannya seolah-olah hanya berasal dari bermain di Binomo saja atau disebut afiliator. Fenomena yang disebut flexing ini membuat banyak orang yang terpengaruh dan telah melakukan transaksi di Binomo dan akhirnya rugi.
 
"Kita perlu mengajak dan membentuk pola pikir masyarakat bagaimana mencari segala sesuatu perlu proses dan untuk mendapatkan profit jangan melalui proses instan. Ini penting untuk pesan kepada seluruh milenial yang ada di Indonesia agar tidak termakan pesan flexing yang kini banyak dipertontonkan di media sosial," tegas Anthony yang juga Ketua Hipmi Digital Academy itu.
 
Anthony menjelaskan ini momentum Pemerintah agar lebih aktif dalam melakukan kegiatan literasi digital secara masif, agar masyarakat tidak menjadi korban lagi dalam berbagai investasi yang berkedok judi online kedepannya. Indonesia memiliki peluang marketnya sangat besar, tetapi tantangannya adalah tingkat literasi digital kita masih cukup rendah hingga banyak kemungkinan yang akan terjadi.
 
"Pemerintah tidak bisa sendirian dalam melakukan literasi digital secara masif, kolaborasi dengan berbagai pihak harus dilakukan dengan berbagai strategi yang disusun bersama untuk kemajuan ekonomi digital di Indonesia, hal ini merupakan salah satu fokus Presiden Joko Widodo dalam program pemulihan ekonomi dan nasional dan menjadi Indonesia sebagai pusat berkembangnya ekonomi digital di Asia Tenggara," tutup Anthony.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan