Jakarta: Bank Indonesia (BI) meramal kinerja penjualan eceran pada kuartal I-2022 mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Indeks Penjualan Eceran kuartal I-2022 diprakirakan meningkat 12,2 persen (yoy), lebih tinggi dari 10,4 persen (yoy) pada kuartal IV-2021.
Menurut BI, peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan atau perbaikan penjualan mayoritas kelompok, terutama Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Sub Kelompok Sandang; serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Ketiga kelompok tersebut tercatat tumbuh positif dan meningkat, sejalan dengan pelonggaran PPKM sehingga mendorong aktivitas masyarakat serta low base effect," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Februari 2022 yang dikutip Senin, 11 April 2022.
Secara spasial, penjualan eceran pada Februari di beberapa kota cakupan survei tercatat tetap tumbuh secara tahunan. Kota yang tercatat masih tumbuh meningkat diindikasi terjadi di Medan 13,2 persen (yoy), diikuti Denpasar 3,0 persen (yoy), dan Banjarmasin 2,2 persen (yoy).
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terjadi di Semarang (termasuk Purwokerto) yang minus 7,9 persen (mtm), Makassar minus 7,1 persen (mtm), dan Surabaya minus 5,9 persen (mtm).
Sedangkan pada Maret 2022, penjualan eceran diprakirakan meningkat secara bulanan pada seluruh kota yang disurvei. Peningkatan tertinggi diprakirakan terjadi di Semarang (termasuk Purwokerto) sebesar 20,5 persen (mtm), diikuti Manado 7,3 persen (mtm), dan Makassar 6,6 persen (mtm).
"Secara tahunan, penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh kuat di sejumlah kota yang dipantau, antara lain Surabaya 21,7 persen (yoy) dan Medan 14,9 persen (yoy)," tutup BI.
Menurut BI, peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan atau perbaikan penjualan mayoritas kelompok, terutama Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Sub Kelompok Sandang; serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Ketiga kelompok tersebut tercatat tumbuh positif dan meningkat, sejalan dengan pelonggaran PPKM sehingga mendorong aktivitas masyarakat serta low base effect," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Februari 2022 yang dikutip Senin, 11 April 2022.
Secara spasial, penjualan eceran pada Februari di beberapa kota cakupan survei tercatat tetap tumbuh secara tahunan. Kota yang tercatat masih tumbuh meningkat diindikasi terjadi di Medan 13,2 persen (yoy), diikuti Denpasar 3,0 persen (yoy), dan Banjarmasin 2,2 persen (yoy).
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terjadi di Semarang (termasuk Purwokerto) yang minus 7,9 persen (mtm), Makassar minus 7,1 persen (mtm), dan Surabaya minus 5,9 persen (mtm).
Sedangkan pada Maret 2022, penjualan eceran diprakirakan meningkat secara bulanan pada seluruh kota yang disurvei. Peningkatan tertinggi diprakirakan terjadi di Semarang (termasuk Purwokerto) sebesar 20,5 persen (mtm), diikuti Manado 7,3 persen (mtm), dan Makassar 6,6 persen (mtm).
"Secara tahunan, penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh kuat di sejumlah kota yang dipantau, antara lain Surabaya 21,7 persen (yoy) dan Medan 14,9 persen (yoy)," tutup BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News