Ilustrasi mata uang rupiah - - Foto: MI/ Rommy Pujianto
Ilustrasi mata uang rupiah - - Foto: MI/ Rommy Pujianto

Rupiah Diramal Menguat Seiring Membaiknya Sentimen Pasar

Antara • 29 Maret 2022 11:48
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah diperkirakan menguat seiring membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko. Namun, rupiah tak bergerak alias stagnan dari posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.360 per USD.
 
"Penurunan harga minyak mentah memperbaiki sentimen pasar menjadi lebih positif terhadap aset berisiko," kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra, Selasa, 29 Maret 2022.
 
Adapun penurunan harga minyak meredakan kekhawatiran terhadap inflasi yang tidak terkendali. Ariston menilai lockdown kota Shanghai, Tiongkok karena covid-19 membantu penurunan harga minyak mentah karena potensi penurunan permintaan komoditas tersebut.

Selain itu, pasar juga menantikan perundingan perdamaian antara Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki, hari Selasa ini. Bila hasil perundingan mendekati ke arah perdamaian, ia memperkirakan harga aset berisiko bisa menguat lagi.
 
"Ukraina sudah menyiapkan proposal perdamaian. Pasar menunggu penawaran dari Rusia," katanya.
 
Di sisi lain, nilai tukar rupiah dan emerging markets masih dalam tekanan dari prospek kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang agresif, sehingga bisa menahan penguatan mata uang Garuda terhadap dolar AS hari ini.
 
Hal tersebut didukung dengan belum adanya sentimen baru dari dalam negeri dan pelonggaran aktivitas ekonomi serta prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mendukung penguatan rupiah.

 
Dengan demikian, Ariston memprediksi rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.320 per USD sampai Rp14.330 per USD hari ini, dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.380 per USD.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan