Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Bank Syariah Milik Negara Diminta Fokus untuk Pemberdayaan UMKM

Angga Bratadharma • 01 Juni 2022 06:35
Jakarta: Pemerintah diminta mengarahkan bank syariah milik negara untuk fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu penting mengingat UMKM memiliki peranan besar terhadap perekonomian Indonesia, terlebih di saat pemerintah menggenjot pemulihan ekonomi usai terhantam keras pandemi covid-19.
 
Sementara untuk bank-bank swasta yang ada, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, berfokus kepada usaha besar dan menengah. Tanpa komitmen ini, lanjutnya, maka kesenjangan ekonomi di Indonesia akan semakin melebar di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
"Oleh karena supaya hal itu tidak terjadi, kebijakan yang kita ambil hari ini jangan mengarah kepada bagaimana membuat yang besar semakin membesar, tapi bagaimana caranya supaya bisa terjadi mobilitas vertikal di mana yang di bawah bisa naik ke tengah dalam jumlah yang besar," jelasnya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Juni 2022.

Menurutnya jumlah pengusaha korporasi dan level menengah hanya 1,32 persen dari total pelaku usaha di Indonesia. Sementara pelaku UMKM mencapai 98,68 persen dari seluruh pelaku usaha. Angka itu tentu bisa menjadi rujukan untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM di Tanah Air.
 
"Jadi yang akan dijamah hanya sekitar 1,32 persen dari total pelaku usaha yang ada di Tanah Air ini. Hal ini tentu benar-benar tidak sehat bagi perkembangan perekonomian nasional, karena dia tentu pasti akan mendorong bagi terciptanya kesenjangan sosial ekonomi yang semakin tajam," ujarnya.
 
Di sisi lain, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pahlawan perekonomian di setiap krisis yang melanda. "UMKM bukan sebatas bemper. UMKM telah berperan sebagai dinamisator pemulihan ekonomi," kata dia.
 
Menurut Teten, pelaku UMKM memiliki keberanian yang tinggi untuk menghadapi krisis, tidak seperti usaha besar yang menahan investasi dan menunggu situasi ekonomi membaik. UMKM justru tetap bertahap di tengah krisis dan mampu menjadi pahlawan ekonomi.

Awal krisis pandemi covid-19

Pada saat awal krisis pandemi covid-19, UMKM disebut berhasil melakukan transformasi digital ke e-commerce meningkat lebih dari 100 persen. "Begitu ada pandemi, jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital naik pesat dari delapan juta pelaku usaha menjadi tak kurang dari 19 juta UMKM," ungkap Teten.
 
Ia menambakan pelaku UMKM perlu diberikan keleluasaan dalam mengakses kredit perbankan mengingat sektor usaha tersebut masih mendominasi postur perekonomian dengan persentase 99,9 persen dengan menyerap 97 persen lapangan pekerjaan. Berdasarkan data, porsi kredit perbankan untuk UMKM masih di angka 19,8 persen.

 
"Bisa dibayangkan kalau UMKM kita itu seperti di Korea Selatan, di mana kredit perbankan sudah banyak untuk UMKM. Kita saja yang 19,8 persen bisa menyerap lapangan kerja 97 persen dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 61 persen," pungkas Teten.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan