Para pelaku kejahatan memanfaatkan euforia belanja, arus mudik, hingga kenaikan transaksi digital untuk melancarkan aksinya.
Jika tidak waspada, masyarakat bisa menjadi korban modus penipuan yang kian canggih.
Penipuan semakin merebak
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan menurut data layanan pengaduan konsumen, terdapat 1.512 pengaduan terkait social engineering pada pekan ketiga dan keempat Februari 2025.Angka ini meningkat sekitar 46 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 1.033 pengaduan.
Mengantisipasi hal tersebut, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), platform fintech lending terdepan dari sisi teknologi di Indonesia, mengajak masyarakat terus memperkuat pengamanan data pribadi agar tidak menjadi korban kejahatan digital.
"Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap modus-modus tersebut dengan tidak membagikan data pribadi kepada orang tidak dikenal dan selalu memverifikasi keaslian informasi langsung melalui saluran resmi,” ujar Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Maret 2025.
Lantas, apa saja modus penipuan yang sering terjadi menjelang Idulfitri? Bagaimana cara menghindarinya? Simak ulasannya di bawah ini!
Baca juga: Waspada! Jebakan Phishing Mengintai di Musim Mudik Lebaran |
Modus penipuan yang sering terjadi jelang idulfitri
1. Penipuan Social Engineering (Rekayasa Sosial)
Pelaku menghubungi korban melalui telepon, WhatsApp, atau email dengan menyamar sebagai petugas bank atau lembaga keuangan. Mereka berpura-pura menawarkan promo menarik atau meminta verifikasi akun dengan alasan keamanan.Cara menghindari:
Jangan pernah memberikan informasi pribadi, seperti PIN, OTP, atau password kepada siapa pun. Jika ragu, hubungi langsung layanan resmi bank atau lembaga terkait.
2. Phishing dengan website palsu
Penipu membuat situs palsu yang menyerupai situs asli, seperti marketplace, bank, atau e-commerce. Mereka mengiming-imingi diskon besar atau cashback untuk menarik korban agar memasukkan data pribadi.Cara menghindari:
Pastikan URL situs resmi sebelum login. Hindari mengklik tautan mencurigakan dari email, SMS, atau media sosial.
3. SMS penipuan dengan fake BTS (Base Transceiver Station)
Modus ini memungkinkan pelaku mengirim SMS massal dengan mengatasnamakan bank atau perusahaan resmi. Isinya biasanya berupa peringatan pemblokiran akun atau hadiah undian palsu.Cara menghindari:
Jangan mudah percaya dengan SMS yang meminta data pribadi. Hubungi customer service resmi untuk verifikasi.
4. Akun palsu di media sosial
Penipu membuat akun media sosial palsu yang menyerupai akun resmi perusahaan, misalnya bank atau fintech lending. Mereka menawarkan pinjaman cepat atau meminta pembayaran dengan mengirimkan rekening pribadi.Cara menghindari:
Selalu cek keaslian akun media sosial sebelum berinteraksi. Perusahaan resmi biasanya memiliki centang biru verifikasi.
Baca juga: Waspada Modus Penipuan Paket Tertukar, Kenali Ciri-Cirinya |
Tips menghindari penipuan digital
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan agar terhindar dari modus penipuan digital:a. Hindari membuka tautan mencurigakan
Phishing masih menjadi modus penipuan yang paling sering terjadi. Hindari mengklik tautan mencurigakan dari pesan singkat, email, atau media sosial, terutama jika tidak yakin dengan sumbernya.b. Selalu verifikasi informasi
Jika menerima pesan atau telepon dari pihak yang mengaku sebagai lembaga keuangan, lakukan verifikasi ke sumber resmi. Untuk pengguna AdaKami, misalnya, bisa menghubungi hotline 1500077 untuk memastikan keaslian informasi.c. Gunakan platform resmi dengan izin OJK
Pastikan menggunakan layanan keuangan yang telah terdaftar dan berizin dari OJK agar lebih terlindungi dari penyalahgunaan data pribadi dan penipuan.d. Lindungi data pribadi
Saat bertransaksi online, pastikan informasi pribadi tidak tersebar. Jika menerima paket dari e-commerce, hapus atau sobek label pengiriman sebelum membuang kemasan untuk menghindari penyalahgunaan data pribadi.Mari tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan. Jangan sampai momen bahagia terganggu karena menjadi korban kejahatan digital.
Selalu verifikasi informasi, jaga data pribadi, dan gunakan layanan keuangan yang terpercaya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News