Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan bank pelat merah itu fokus pada penyediaan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan mesin-mesin ATM, dibandingkan dengan kantor cabang, serta mendorong pemanfaatan alat pembayaran nontunai dalam transaksi sehari-hari.
"Pada masa kampanye pembatasan aktivitas sosial, kami tetap perlu mengantisipasi potensi kenaikan kebutuhan uang tunai menjelang hari raya nanti sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah," kata Rully dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 29 April 2020.
Dari jumlah tersebut, alokasi untuk memenuhi kebutuhan pengisian uang tunai di seluruh ATM Bank Mandiri sekitar Rp1,7 triliun per hari. Adapun pengadaan uang tunai itu berlaku pada periode 4 - 25 Mei 2020.
"Harapannya agar nasabah dapat memanfaatkan alat pembayaran online Bank Mandiri dalam bertransaksi. Namun jika memang membutuhkan uang tunai, nasabah dapat menarik di ATM dan tidak perlu ke cabang," ucapnya.
Rully menambahkan Bank Mandiri akan memastikan kesiapan jaringan IT secara optimal untuk mengantisipasi kenaikan transaksi yang dilakukan nasabah pada channel pembayaran elektronik, seperti ATM, SMS Banking, Mandiri Online dan Mandiri Call 14000 agar tidak ada gangguan.
Saat ini, pihaknya terus mengembangkan Mandiri Online menjadi platform e-channel utama yang dapat memberikan akses nasabah retail kepada seluruh layanan dan produk Bank Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News