Ilustrasi gedung Bank Indonesia. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Ilustrasi gedung Bank Indonesia. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Fakta Unik: RM Notonegoro, Pejabat Bumiputra Pertama di De Javasche Bank

Ade Hapsari Lestarini • 14 Juli 2021 20:46
Jakarta: De Javasche Bank (DJB) adalah nama lain Bank Indonesia (BI) sebelum dinasionalisasi. DJB didirikan berdasarkan oktroi pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
 
Pada masa itu, Pemerintah Indonesia  diputuskan untuk tidak melakukan nasionalisasi secara sepihak atau pengambilalihan paksa terhadap DJB. Hal ini dilakukan setelah panitia nasionalisasi DJB terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 118 tanggal 2 Juli 1951.
 
Presiden RI mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Bank Indonesia yang diundangkan melalui Lembaran Negara Nomor 40 Tahun 1953. Undang-undang itu mulai berlaku sejak 1 Juli 1953.

Dengan berlakunya UU tersebut, nama Bank Indonesia secara resmi ditetapkan bukan saja sebagai bank sirkulasi, tetapi juga Bank Sentral RI. Sesuai tanggal berlakunya UU, 1 Juli kemudian diperingati sebagai hari lahir Bank Indonesia.
 
Seperti diceritakan kembali dalam laman resmi Bank Indonesia, Rabu, 14 Juli 2021, ada orang pribumi pertama yang menduduki DJB. Dia adalah Raden Mas (RM) Notonegoro yang lahir pada 6 September 1886 dan berasal dari trah Paku Alam.
 
Notonegoro diketahui pernah sekolah di School Tot Opleiding van Indlansche Artsen (STOVIA) yang berada di Batavia. Meskipun belajar untuk menjadi dokter, ia menempuh kariernya sebagai pegawai DJB. Notonegoro bisa bekerja sebagai pegawai De Javasche Bank Agentschap Jogjakarta sejak 1 Oktober 1910.
 
Setelah bekerja selama sembilan tahun dan atas usul dari presiden DJB saat itu, EA Zeilinga Azn, Notonegoro diusulkan menjadi Pejabat Pemegang Buku atau akuntan. Jabatan tersebut mulai diemban olehnya sejak 29 April 1919. Hal ini menjadikan Notonegoro pejabat bumiputra pertama di DJB.
 
Catatan tentang jabatan RM Notonegoro ini terdapat dalam Surat Kabar Mataram terbitan 28 Januari 1928. Pada surat kabar tersebut terdapat artikel berita tentang Peringatan Satu Abad DJB. Isi artikel tersebut antara lain:
 
Dalam pembicaraan tentang kantor cabang DJB di Yogya ini tidak boleh dilupakan tokoh Pemegang Buku, yang bagaimanapun telah berjasa kepada Bank, yang terkenal tuan Raden Mas Notonegoro, satu-satunya orang Jawa intelek dalam dunia perbankan di Hindia Belanda yang mendapat kepercayaan begitu besar dari Direksinya, sehingga menerima kuasa tersebut. Sejak 29 April 1919, tuan Noto menjabat sebagai Pemegang Buku di Kantor Cabang Yogya, dan tugas-tugas intern berada di tangannya.
 
Beruntunglah Bank, mudah-mudahan Pemimpin Cabang yang sekarang dan Tuan Noto diberi usia panjang untuk masih dapat menyumbangkan darma-baktinya kepada DJB pada umumnya, dan Kantor Cabang Yogya pada khususnya.

 
Ia terus bekerja sebagai Pejabat Akuntan tersebut hingga masa pensiunnya pada 1939. Dua tahun sebelum pensiun, dalam peringatan ulang tahun DJB pada 1937, atas jasa-jasanya sebagai pegawai DJB, ia dianugerahi bintang emas "Ridder van Oranje Nassau".
 
Bintang tersebut ordo kesatriaan Belanda yang diberikan oleh Ratu Belanda kepada rakyatnya, baik sipil ataupun militer, yang dianggap memiliki jasa istimewa bagi masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan