Saat ini Powell mulai melakukan langkah pra posisi untuk The Fed melakukan pengurangan pembelian obligasi. Presiden The Fed Atlanta, dan Presiden Fed San Fransisco juga mengatakan mereka akan mempertimbangkan Taper Tantrum selesai lebih awal apabila data ekonomi tetap kuat.
Powell mengatakan akan mencoba untuk menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi dengan lebih jelas. Pandangan sementara itu merupakan sebuah gagasan inflasi mengalami kenaikan yang disebabkan oleh gangguan pasokan, baik dari barang maupun ketenagakerjaan. Namun pada kenyataannya, kedua hal tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Sebab, pengangguran belum bisa ditekan sesuai target.
"Kami melihat inflasi akan terus mengalami peningkatan. Taper Tantrum diperkirakan dapat selesai lebih awal, meskipun tingkat suku bunga belum tentu dinaikkan pada tahun depan, mengingat ada ketidakpastian baru bernama Omicron," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, dilansir Mediaindonesia.com, Rabu, 1 Desember 2021.
Taper tantrum selesai lebih awal
Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell pada pertemuannya dengan Komite Perbankan Senat, mengatakan akan menghapus stimulus lebih cepat. Artinya Taper Tantrum akan selesai lebih awal. Powell tidak lagi menggunakan kata inflasi sementara. Dia melihat inflasi sangat tinggi dan merupakan sebuah risiko, ditambah lagi dengan kehadiran dari Omicron.Powell juga menerangkan inflasi yang naik dengan situasi dan kondisi saat ini, akan membuat kenaikan tingkat suku bunga akan datang lebih cepat dan itu akan terjadi pada tahun depan. Oleh sebab itu Powell mengatakan ada baiknya dalam pertemuan FOMC berikutnya, The Fed akan membahas mengenai proses pengurangan stimulus yang lebih cepat, maju beberapa bulan ke depan.
Dalam kurun waktu dua minggu, Powell akan berjanji untuk melihat data yang masuk, dan kemungkinan pengaruh Omicron terhadap proses pemulihan ekonomi. Saat ini The Fed sudah mengatakan akan memulai proses pengurangan Taper Tantrum pada pertengahan November kemarin senilai USD15 miliar per bulan.
Pada pertemuan yang akan dinantikan berikutnya adalah pada 14-15 Desember, kemungkinan penyelesaian Taper Tantrum lebih awal dengan jumlah pengurangan yang lebih besar. Dari perkembangan kasus varian Omicron, Moderna kembali menegaskan banyaknya mutasi varian Omicron, sehingga menyarankan untuk membuat vaksin baru yang diperlukan.
Hal ini sontak menaikkan volatilitas pasar, karena untuk membuat vaksin baru tidak pernah mudah. Memang benar, bahan dasarnya sama, yaitu covid-19. Namun untuk membuat turunan, itu tidak pernah mudah karena dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menciptakan vaksin baru dan melakukan distribusi. Jumlah mutasi yang terjadi pada Omicron begitu mengerikan, sehingga tentu saja kita harus menanggapinya dengan serius.
Vaksin untuk mengatasi omicron
CEO dari Moderna, Stephane Bancel mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk dapat mengembangkan vaksin untuk mengatasi Omicron. Bancel mengatakan dosis 100 mikrogram lebih tinggi dari suntikan booster, bisa dipersiapkan lebih cepat untuk mengatasi gejala Omicron.Moderna sangat percaya varian Omicron bisa sangat menular. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mutasi terhadap kemanjuran vaksin yang ada saat ini membutuhkan waktu setidaknya dua minggu. Mereka tidak menutup kemungkinan untuk memberikan dosis yang lebih tinggi untuk melindungi masyarakat, khususnya dengan seseorang yang memiliki nilai risiko tinggi terkait dengan gangguan kekebalan.
Oleh karena itu orang tua membutuhkan dosis ke empat. FDA juga mengatakan mereka akan bergerak lebih cepat untuk menyetujui vaksin baru untuk Omicron. "Sejauh ini kami melihat bahwa FDA akan bergerak lebih cepat, karena mereka tahu ini virus yang memiliki struktur yang sama sehingga mereka bisa mengevaluasi lebih cepat," kata Nico.
CEO Pfizer juga bertindak lebih cepat, dan telah memulai mengerjakan vaksin baru jika diperlukan nanti. Pfizer sedang membuat template DNA pertamanya pada Jumat nanti, sebagai langkah awal dalam pengembangan. Pfizer mampu untuk membuat vaksin dalam kurang dari 100 hari atau itu berarti dalam kurun waktu tiga bulan. Sejauh ini dalam menghadapi varian Delta, mereka juga tidak memberikan perubahan berarti, karena vaksin yang digunakan masih vaksin yang sama seperti pertama kali dikeluarkan.
Saat ini Biotech juga masih melakukan penelitian untuk dapat menentukan apakah Omicron dapat menyebabkan tingkat kerusakan yang parah atau tidak apabila dibandingkan dengan versi sebelumnya.
"Kami melihat Biotech dan Pfizer justru lebih optimistis dibandingkan Moderna. Jadi tentu harapannya ada terletak pada pundak Biotech dan Pfizer. Tidak hanya itu, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Sinovac Biotech Ltd, CanSino Biologics Inc dan pembuat obat dari Jepang, Shionogi & Co sedang mengerjakan vaksin terkait dengan varian baru tersebut," kata Nico.
Booster saat ini menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dapat menjaga konsistensi dari suntikan tersebut dan menjaga keberlangsungan pemulihan ekonomi kedepannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id