Ilustrasi perbankan syariah. Foto: Antara/Ismar Patrizki
Ilustrasi perbankan syariah. Foto: Antara/Ismar Patrizki

Kinerja Stabil, Bank Syariah RI Diklaim Tahan Guncangan Krisis

Suci Sedya Utami • 07 Juli 2021 20:19
Jakarta: Sektor perbankan syariah di Indonesia masih menunjukan kemampuannya bertahan di tengah krisis. Hal ini dibuktikan dari portofolio bisnis dan kinerja bank syariah, termasuk di pasar modal yang cenderung stabil.
 
Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, mengatakan performa positif dari bank syariah di Indonesia ini secara fundamental bisa menjadi salah satu motor dalam pemulihan ekonomi nasional.
 
"Perbankan syariah mampu tumbuh kuat di tengah pandemi dan resilience di masa pandemi, baik dari segi aset, pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh diatas perbankan nasional,” ujar Banjaran dalam acara Webinar Pasar Modal Syariah Indonesia, Rabu, 7 Juli 2021.

Ia menyebut hingga Maret 2021, pertumbuhan secara aset perbankan syariah sebesar 12,8 persen. Angka ini lebih tinggi dari perbankan konvensional dan perbankan nasional.
 
Di dalam pasar modal, Banjaran menyebut bahwa tren keuangan syariah cenderung stabil dan sudah bisa dikatakan bertumbuh. Menurut dia, hal tersebut lantaran para investor retail menganggap bahwa berinvestasi di saham syariah dan sukuk syariah lebih aman dan stabil di masa pandemi.
 
“Investor ritel tumbuh luar biasa (investor satu lot dua lot) tapi banyak, dan memberikan pertumbuhan yang signifikan. Juga jumlah kepemilikan reksadana syariah dan sukuk korporasi juga meningkat," ujar dia.
 
Ia bilang jika tren positif tersebut terus terjaga, maka potensi ekonomi syariah di Indonesia yang diharapkan semakin membesar akan tercapai ketika masa pandemi berakhir.
 
"Setelah covid-19 selesai, kita akan lihat dominasi pasar modal syariah yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia, dan memberikan sumbangan positif terhadap ekonomi Indonesia dan ekonomi syariah lebih besar lagi,” kata Banjaran.
 
Direktur Wholesale Transactional Banking Bank Syariah Indonesia (BSI) Kusman Yandi mengatakan, data menunjukkan pasar modal syariah menyumbangkan aset sebesar Rp1.077,62 triliun dari total aset keuangan syariah di Indonesia yang mencapai Rp1.823,13 triliun pada Januari 2021.
 
"Tentunya angka tersebut dapat dioptimalkan kembali seiring dengan naiknya jumlah investor milenial di Indonesia di era pandemi ini,” kata  Yandi.
 
Jika melihat data yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia, BSI sebagai salah satu entitas besar yang tercatat di BEI, merupakan salah satu emiten yang paling stabil. Dalam pantauan enam bulan terakhir sejak BSI diluncurkan pada 1 Feb 2021, emiten dengan kode BRIS ini stabil pada angka 2.350-2.190.
 
Kinerja BSI di pasar modal juga diperlihatkan dengan meningkatnya performa saham BRIS selama sebulan terakhir, yakni meningkat 20 persen, walaupun kondisi market sedang diguncang oleh pandemi.
 
Banjaran melihat, bahwa perolehan tren positif yang terus diperoleh bank syariah di Indonesia juga dikarenakan kemampuan bank syariah di Indonesia dalam menciptakan layanan berbasis digital yang lebih memudahkan masyarakat dan nasabahnya. Produk bank syariah di Indonesia bisa masuk ke sektor-sektor mikro yang menjadi hajat hidup orang banyak.
 
"Sektor IT akan jadi tumpuan, juga jasa kesehatan dan kegiatan sosial, tetapi kita harus lihat overheat dari dua jasa terakhir tadi, di mana akan ada batas atas dari dua jasa tadi. Uprise akan ada di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sektor yang akan rebound lebih awal itu perdagangan besar dan eceran,” jelas Banjaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan