Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Jelang Long Weekend, Rupiah Ditutup Nyaris Stagnan

Annisa ayu artanti • 08 Mei 2024 16:53
Jakarta: Posisi nilai tukar rupiah ditutup stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada menjelang long weekend. Pada pekan ini perdagangan hanya berlangsung tiga hari yaitu 6-8 Mei 2024.
 
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu, 8 Mei 2024, rupiah melemah tipis yaitu 0,5 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.046,5 per USD.
 
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah satu poin atau 0,01 menjadi Rp16.040 per USD.
 
Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di level Rp16.039 per USD.
 
Baca juga: Bos BI Upayakan Rupiah Kembali di Bawah Rp16 Ribu/USD, Gimana Caranya?
 

Rupiah sempat melemah

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sebelum ditutup stagnan rupiah sempat melemah 40 poin di level Rp16.046 per USD.
 
Pelemahan rupiah tertahan faktor internal yaitu posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia yang diklaim tetap tinggi meskipun tercatat menurun.
 
Pada akhir April 2024, cadangan devisa Indonesia sebesar USD136,2 miliar atau menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 sebesar USD140,4 miliar.
 
Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
 
"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Ibrahim.
 
Sementara itu, dari eksternal, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada konferensi Milken Institute bahwa dengan terhentinya inflasi berarti bank sentral perlu mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil untuk jangka panjang.
 
Kashkari juga mengatakan bahwa masih ada kemungkinan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga jika inflasi kembali mereda.
 
Dengan informasi tersebut, ekspektasi pasar terhadap dua kali penurunan suku bunga tahun ini telah meningkat, dengan ekspektasi penurunan setidaknya 25 basis poin pada bulan September saat ini sebesar 64,5 persen, menurut FedWatch Tool CME.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan