Garuda Indonesia. Foto: AFP.
Garuda Indonesia. Foto: AFP.

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Capai USD2,94 Miliar

Antara • 02 April 2024 10:02
Jakarta: PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatat kinerja positif pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi pada 2023 tumbuh 40 persen atau USD2,94 miliar.
 
baca juga:  Arus Mudik dan Balik Lebaran, Garuda Indonesia Group Sediakan 1,4 Juta Kursi

Dikutip dari Antara, Selasa, 2 April 2024, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan angka tersebut naik dari pendapatan usaha pada tahun sebelumnya sebesar USD2,1 miliar. Hal ini menjadi salah satu indikator langkah penyehatan kinerja usaha yang terus berjalan sesuai dengan rencana (on the track).
 
Pendapatan bisnis tersebut, kata dia, didapat dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41 persen secara tahunan (y-o-y) yang naik menjadi USD2,37 miliar dari sebelumnya USD1,68 miliar.
 
Pendapatan usaha dari penerbangan tidak berjadwal, lanjut dia, juga mencatat pertumbuhan hingga 65 persen atau sebesar USD288,03 juta dari tahun sebelumnya sebesar USD 174,81 juta.

Irfan menilai pertumbuhan bisnis yang terjadi merupakan implementasi aksi strategis korporasi dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pascarestrukturisasi.
 
Dia mengatakan implementasi aksi strategis korporasi dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pasca restrukturisasi dibarengi dengan geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh.
 
Ia berharap hal itu dapat makin memperkokoh landasan entitas bisnis Garuda Indonesia secara grup untuk fokus mengoptimalkan pada pendapatan usaha serta upaya pembukuan laba kinerja perusahaan secara berkelanjutan.
 
Setelah melewati fase yang penuh tantangan pada era pandemi covid-19, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp251,9 juta. Hal ini, menurut dia, makin memperkuat fundamen positif kinerja usaha Garuda Indonesia setelah merampungkan restrukturisasi di akhir 2022.

Pertumbuhan jumlah penumpang

Sepanjang 2023, kata dia, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan kinerja operasional melalui pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34 persen, yakni mencapai 19.970.024 penumpang dibandingkan pada periode sebelumnya 14.848.195 penumpang.
 
"Dalam capaian tersebut, Garuda Indonesia berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 orang dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang,” kata Irfan, dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 April 2024.
 
Adapun langkah restrukturisasi utang Garuda Indonesia sejak akhir 2021 mampu membawa perusahaan penerbangan milik Indonesia tersebut bangkit kembali setelah menerima persetujuan dari kreditur yang tertuang dalam perjanjian homologasi pada 2022 atas penurunan nilai utang hingga 50 persen, yakni dari yang sebelumnya USD10,9 miliar menjadi USD4,79 miliar.
 
Saat ini pihaknya terus melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran utang melalui sejumlah skema, di antaranya melakukan pelunasan bertahap melalui arus kas operasional, melakukan konversi utang menjadi ekuitas baru, surat utang baru, tagihan utang lokal dan sukuk baru, melakukan konversi utang jangka panjang untuk kreditur bank, BUMN dan anak perusahaan, serta melakukan pelunasan sebagian surat utang baru dan sukuk baru melalui tender offer.
 
"Kami tentunya berharap upaya pembayaran utang secara bertahap sesuai dengan perjanjian perdamaian yang telah disepakati," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan