Mengutip Sikapiuangmu OJK, Senin, 17 April 2023, obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang di akhir waktu yang ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi.
Obligasi merupakan salah satu investasi efek berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga dibandingkan dengan saham.
Baca: Dear Pemudik! Ini 5 Ruas Tol yang Kasih Diskon saat Mudik Lebaran, Sikat.. |
Berikut jenis-jenis obligasi pada umumnya yakni:
Obligasi pemerintah
Merupakan obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI). Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate), dan obligasi dengan prinsip syariah/sukuk negara.Obligasi korporasi
Merupakan obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel, dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada obligasi korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.Obligasi ritel
Merupakan obligasi diterbitkan oleh pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau sukuk ritel.
Jika memilih berinvestasi di obligasi maka berikut keuntungannya yaitu:
Jika memilih berinvestasi di obligasi maka berikut keuntungannya yaitu:
- Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli. Pada umumnya tingkat kupon/fee/nisbah berada di atas bunga Bank Indonesia (BI rate).
- Memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat utang di pasar sekunder.
- Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan instrumen lain seperti saham, di mana pergerakan harga saham lebih berfluktuatif dibandingkan dengan harga efek bersifat utang. Pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dapat dikatakan sebagai instrumen yang bebas risiko.
- Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang dapat dipilih oleh investor di pasar sekunder.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News