Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Seharian di Zona Hijau, IHSG Parkir di Level 7.253

Annisa ayu artanti • 05 Juli 2024 17:27
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat mengakhiri perdagangan pekan ini. Terpantau, sepanjang hari ini IHSG telah bergerak di zona positif.
 
Mengacu data RTI pada Jumat, 5 Juli 2024, IHSG menguat 32 poin atau 0,35 persen dari posisi pembukaan perdagangan di 7.220,88 menjadi 7.253,37.
 
Terpantau sebanyak 17,92 miliar saham telah diperdagangkan hari ini dengan total nilai transaksi sebesar Rp9,45 triliun.

Lalu, sebanyak 281 saham emiten terpantau menguat, 269 saham melemah, dan 239 saham stagnan.
 
Baca juga: IHSG Diramal Sentuh Level 7.585 pada Akhir Tahun

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, penguatan IHSG hari ini didorong oleh penguatan sektor saham kesehatan yang naik 1,46 persen dan sektor saham industri yang juga meningkat 1,37 persen. Terdapat delapan sektor lainnya yang juga mengalami penguatan hari ini.
 
Tercatat total kapitalisasi pasar sore ini sebesar Rp12.464,71 triliun.
 
Penguatan IHSG pada sore ini membuat performansi indeks positif 4,4 persen selama sebulan terakhir dan positif 2,69 persen selama seminggu terakhir.

IHSG menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa Asia

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
 
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 331,59 poin atau 0,82 persen ke 40,912,39, indeks Hang Seng melemah 228,66 poin atau 1,27 persen ke 17.799,60, indeks Shanghai melemah 7,64 poin atau 0,26 persen ke 2.949,92, dan indeks Strait Times melemah 29,06 poin atau 0,85 persen ke 3.410,81.
 
“Pelaku pasar mengantisipasi dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun ini, dengan pemangkasan pertama kemungkinan besar (73 persen peluang) terjadi di September. Federal Reserve sendiri bulan lalu memberi sinyal hanya akan ada satu kali pemangkasan suku bunga tahun ini," sebut Tim Riset dilansir Antara.
 
Dari sisi makroekonomi, pelaku pasar mencerna rilis data Factory Orders Jerman yang turun 1,6 persen month to month (mtm) pada Mei 2024, atau bertolak belakang dari ekspektasi pasar yang tumbuh sebesar 0,5 persen (mtm) dan lebih parah dari penurunan 0,6 persen (mtm) pada April 2024.
 
Dengan demikian, Factory Orders memperpanjang trend penurunan menjadi lima bulan beruntun dengan laju tercepat sejak Januari 2024.
 
Selain itu, fokus pelaku pasar pada hari ini akan tertuju pada rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS), yang diprediksi menambah 190 ribu pekerja di Juni, lebih rendah dari penambahan 272,00 pekerja di bulan sebelumnya.
 
Adapun, tingkat pengangguran diramal akan naik menjadi empat persen dari 3,9 persen pada Mei 2024.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan