Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan peresmian BWM itu merupakan upaya otoritas dalam mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro.
BWM didirikan untuk bisa mendorong ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan konsep sederhana dan memudahkan peningkatan usaha mikro di sekitar pesantren. Pada peresmian tersebut, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa kehadiran Bank Wakaf Mikro dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi, khususnya di Kota Solo.
"UMKM yang tadinya belum mengenal proses digitalisasi akan dikebut agar bisa masuk marketplace dan segera scale up agar kapasitasnya naik dan produknya bisa dinikmati oleh orang banyak," ucap Gibran dikutip dari laman instagram resmi OJK @ojkindonesia, Sabtu, 20 Maret 2021.
Dalam siarannya, OJK menjelaskan bahwa Bank Wakaf Mikro merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang berfokus pada pembiayaan dan pembinaan usaha masyarakat kecil. Bank Wakaf Mikro diinisiasi OJK bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSMU).
"Bank Wakaf Mikro menyediakan akses permodalan atau pembiayaan secara murah bagi usaha mikro, khususnya di sekitar pesantren," terang OJK.
Adapun karakteristik Bank Wakaf Mikro adalah, menyediakan pembiayaan dan pendampingan melalui halaqoh mingguan, tidak menarik atau mengelola dana masyarakat, imbal hasil rendah setara tiga persen per tahun, berbasis kelompok, serta tanpa agunan.
Hingga saat ini, telah berdiri 60 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di 19 provinsi dengan jumlah pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp61,71 miliar. Nasabah Bank Wakaf Mikro sebanyak 42.040 dari 4.640 Kelompok Usaha Masyarakat sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id