"Potensi penguatan ke arah support di sekitar Rp14.930-Rp14.900 per USD dengan potensi resisten di sekitar Rp15 ribu per USD hari ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, dikutip dari Antara, Kamis, 20 Juli 2023.
Dirinya memprediksi rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, karena pengaruh perkembangan ekspektasi bank sentral AS yang segera menghentikan program kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi di AS.
"Kalau Juli ini (suku bunga acuan) naik 25 basis poin, jadi 5,25-5,50 persen," ujar dia.
| Baca: Sebelum Investasi Obligasi, Kenali 7 Risikonya |
Dengan tren penurunan data inflasi AS yang terus mendekati kisaran target dua persen, ditambah sebagian data-data ekonomi AS yang lemah (berdasarkan survei CME Fedwatch Tool) sehingga dapat memicu inflasi, probabilitas Bank Sentral AS akan menahan suku bunga hingga akhir tahun meningkat sebesar 50 persen.
Sementara itu, keadaan dari dalam negeri, lanjut dia, rupiah masih didukung oleh surplus neraca perdagangan Juni 2023 yang melebihi ekspektasi. "Trade balance yang bulan ini rilis surplus USD3,46 miliar (dengan) ekspektasi surplus USD1,35 miliar," pungkas Ariston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
