Menanggapi hal tersebut, Kepala Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan bahwa surplus transaksi berjalan ini akan terus berlangsung sampai kuartal IV-2022 berkat harga komoditas yang tinggi.
"Namun, kami mengingatkan bahwa pertumbuhan impor telah mengejar pertumbuhan ekspor, sehingga surplus akan cenderung menyempit ke depan," ungkapnya, Jumat, 18 November 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lebih lanjut, Faisal menambahkan saat ini impor terus menguat di tengah pemulihan ekonomi yang terus tumbuh. Sementara itu, ekspor berisiko melemah akibat meningkatnya kekhawatiran akan resesi global.
Baca juga: Transaksi Berjalan Cetak Surplus USD4,4 Miliar di Triwulan III |
Oleh karena itu, dia memperkirakan pada 2022 akan berpotensi membukukan surplus lebih besar dari perkiraan saat ini yang sebesar 0,45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau kemungkinan mendekati satu persen dari PDB.
Secara keseluruhan, dia memperkirakan cadangan devisa pada 2022 akan mencapai sekitar USD130 miliar, dengan kecenderungan bias turun.
Sementara itu, nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di sekitar Rp15.186 per USD pada akhir 2022 dengan rata-rata sekitar Rp15.080 per USD sepanjang tahun.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*