Ilustrasi gula kelapa. Foto: Mi/Fransisco Gani.
Ilustrasi gula kelapa. Foto: Mi/Fransisco Gani.

Kemenkop UKM Dorong Daya Saing Pengrajin Gula Semut Banyumas

Antara • 08 Desember 2022 15:40
Purwokerto: Kementerian Koperasi dan UKM berupaya meningkatkan daya saing perajin gula semut di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Pelatihan Bagi Usaha Mikro Potensi Lokal Berbasis Ekspor pada 6-9 Desember 2022.
 
baca juga: Dorong Digitalisasi UMKM, iFortepreneur 4.0 2022 Asah Potensi Pelaku UMKM

Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius mengatakan Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah penghasil gula semut atau gula kelapa terbesar di Jawa Tengah yang sudah menjangkau pasar ekspor.
 
"Industri rumahan gula semut turut bertumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan gula semut di pasar domestik maupun pasar global,” katanya dikutip dari Antara, Kamis, 8 Desember 2022.
 
Ia mengatakan hal itu mendorong Kemenkop UKM untuk menggelar pelatihan bagi pelaku usaha gula semut di Banyumas agar daya saing mereka di pasar ekspor semakin meningkat. Banyumas dikenal dengan gula kelapanya yang berkualitas serta merupakan salah satu kabupaten dengan produksi gula semut kelapa tertinggi di Indonesia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Diversifikasi produk gula kelapa menjadi gula semut yang dilakukan (di Banyumas), bahkan telah menembus pasar ekspor,” tegasnya.
 
Oleh karena itu, Yulius mengharapkan dalam pelatihan tersebut pelaku usaha dapat memperoleh informasi tentang gambaran negara-negara tujuan ekspor baru. Dengan membuka akses pasar ke negara baru tujuan ekspor, maka akan dapat meningkatkan skala ekspor gula semut dari Banyumas.
 
“Kementerian Koperasi dan UKM concern untuk pemberdayaan UMKM, salah satunya melalui kegiatan pengembangan kapasitas usaha mikro melalui pelatihan. Kali ini fokus pada pengembangan pasar baik lokal maupun ekspor di sektor pertanian khususnya produksi gula semut," katanya.
 
Terkait dengan hal itu, Yulius mendorong peserta pelatihan memanfaatkan kegiatan tersebut untuk menambah wawasan, membangun inovasi, dan semakin mantap menjalankan usaha. Ia juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada dan menjalan kolaborasi atau jejaring dengan sesama pelaku usaha.
 
Menurut dia, usaha gula semut telah berkontribusi terhadap pergerakan ekonomi Jawa Tengah, termasuk berkontribusi bagi ekspor UKM nasional hingga mencapai 14,4 persen.
 
"Oleh sebab itu dengan semakin meningkatnya ekspor gula semut, maka diharapkan berdampak pula terhadap pencapaian target ekspor UKM nasional," kata Yulius.
 
Pelatihan yang diikuti 35 pelaku usaha gula semut itu bersinergi dengan benihbaik.com serta Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas. Pelatihan tersebut juga menghadirkan ahli di bidang ekspor dan pelaku usaha ekspor yang memberikan wawasan dan pola pikir bisnis ekspor bagi peningkatan kapasitas pelaku usaha gula semut.
 
Sementara materi pendukung berupa mencakup tip membangun pondasi bisnis, digital marketing, optimasi e-commerce, perencanaan periklanan dan penjualan, selling skill, mencari pembeli potensial dari luar negeri, penyiapan produk, perhitungan harga, pemasaran, penjualan, pembayaran, dan dokumen ekspor. Dalam pelatihan tersebut juga dilakukan business matching yang melibatkan Atase Perdagangan Indonesia di Canberra, Australia, Agung Haris Setiawan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
(SAW)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif