Pada kuartal II-2021, Bank Amar mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp134,5 miliar atau tumbuh 7,5 persen (qoq). Hal tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan nonbunga yang masih konsisten hingga saat ini.
Bank Amar juga berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp87,1 miliar atau naik 6,9 persen (qoq). Peningkatan kinerja pada pendapatan bunga bersih ini disebabkan oleh cost of fund yang optimal sehingga dari sisi profitabilitas konsisten positif.
"Pencapaian Amar Bank pada kuartal II-2021 ini tentu tak lepas dari dukungan pemerintah, shareholders, dan juga semua nasabah setia Amar Bank. Ke depannya, kami tetap berkomitmen untuk melakukan inovasi teknologi dan sistem pendanaan yang maksimal melalui bank digital, Senyumku, dan pinjaman digital, Tunaiku, sebagai dukungan terhadap pemulihan ekonomi yang melemah akibat pandemi," ucap Presiden Direktur & CEO Bank Amar Vishal Tulsian dalam siaran pers, Rabu, 4 Agustus 2021.
Dari sisi pinjaman hingga kuartal II-2021, Bank Amar mencatatkan total pinjaman sebesar Rp1,85 triliun atau tumbuh sebesar 8,1 persen (ytd). Saat ini portofolio total pinjaman Bank Amar mayoritas masih didominasi oleh Tunaiku. Pinjaman yang disalurkan melalui Tunaiku sebagian besar diberikan kepada segmen usaha mikro dengan kontribusi sebesar 44 persen dari total portofolio kredit.
"Hal tersebut menunjukkan segmentasi bisnis dari Amar Bank yang mendukung perbaikan ekonomi nasional, khususnya pada perekonomian UMKM yang berkontribusi sekitar 61,1 persen terhadap PDB Indonesia," paparnya.
Dari sisi pendanaan, Bank Amar tetap menjaga besaran dana pihak ketiga (DPK) pada level yang memuaskan. Current Account and Saving Account (CASA) tercatat sebesar Rp155 miliar atau naik 94,7 persen (ytd). Sementara itu, total aset berhasil tumbuh sebanyak 27,9 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp3,9 triliun.
Menurut Vishal, terlepas dari segala tantangan dan risiko akibat kondisi pandemi covid-19, rasio keuangan tetap solid hingga kuartal II-2021. Tercatat Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 1.873 persen yang menunjukkan likuiditas Bank Amar masih tergolong baik dan Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 33,1 persen, di atas angka rata-rata industri perbankan per April 2021 sebesar 24,1 persen.
Hal tersebut membuat Bank Amar masih memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit, dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian seiring konsumsi masyarakat yang perlahan turut meningkat. Di samping itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) juga masih tergolong sehat yaitu sebesar 81,4 persen.
Namun demikian, sebutnya, kinerja positif ini tidak membuat bank kehilangan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian ke depannya. Walaupun vaksin sudah mulai didistribusikan, perekonomian masih menunjukan perputaran balik positif yang lambat.
"Selama kuartal II-2021, bank tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan dari karyawan, sehingga langkah-langkah mengurangi risiko penyebaran covid-19 masih terus dilakukan. Bank juga meningkatkan kegiatan pemasaran, terutama secara digital dan investasi atas pengembangan teknologi untuk menjalankan aktivitas bisnis Amar Bank agar tetap tumbuh dan terakselerasi," tutup Vishal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id