Direktur Utama WGSHub Edwin mengatakan pihaknya telah mendapatkan izin praefektif per 5 November 2021 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan izin prinsip per Oktober 2021 dari BEI untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan ticker symbol atau kode WGSH.
"Melalui IPO, perseroan dapat dengan leluasa meningkatkan pertumbuhan portofolio dan mengakselerasi potensial bisnis/startup yang saat ini sudah ada di pipeline," ujar Edwin dikutip dari siaran persnya, Selasa, 9 November 2021.
Perseroan berencana menerbitkan saham baru sekitar 20 persen dari jumlah modal yang disetor penuh setelah IPO, atau sebanyak 208,5 juta lembar saham melalui Penawaran Umum Perdana Saham, dengan rentang harga penawaran antara Rp125 hingga Rp140 per lembar sahamnya.
Dengan demikian, jumlah total saham yang akan dicatatkan oleh perseroan sebagai emiten di BEI sebanyak 1,04 miliar saham atau sebesar 100 persen dari modal ditempatkan atau disetor penuh.
Edwin menerangkan dana hasil dari Penawaran Umum Perdana yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja.
"Perseroan menargetkan pendapatan dari potensi ekonomi digital 2025 sebesar 3-5 persen. Untuk merealisasikan target tersebut, saat ini WGSH telah memiliki lebih dari 20 Intellectual Property (IP), dan didukung oleh lebih dari ratusan programmer yang tersebar di tiga anak usaha, yaitu PT Kirana Tama Teknologi, PT Smooets Teknologi Outsourcing, dan PT Qorser Teknologi," jelas dia.
Sementara itu, Komisaris WGSHub Erwin Hartanto mengungkapkan pihaknya akan bekerja sama dengan 4-5 startup setiap tahunnya. Saat ini sudah ada beberapa pipeline untuk dikembangkan, di antaranya di sektor jasa, edukasi, F&B, fesyen, dan properti.
"Kami berharap melalui kepemilikan saham di startup-startup ini dapat meningkatkan valuasi perusahaan secara eksponensial," tuturnya.
Perseroan sendiri saat ini sudah memiliki beberapa portofolio startup yang sudah aktif beroperasi, di antaranya Luxury Social Commerce Whizliz.com, Industrial Education Techpolitan.co, dan Software as a Service Pagii.co.
"Saat ini kami telah mengantongi izin publikasi atau praefektif dari OJK, dan sekarang saham perusahaan kami dapat dipesan oleh masyarakat melalui e-IPO. Harapan kami, dengan menyandang status perusahaan publik, kami dapat menyeleksi lebih banyak pipeline perusahaan SME dan family business," tutup Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News