Berdasarkan data, Managing Director of Customer Solution & Delight PT Prudential Life Assurance Himawan Putra mengatakan hanya 3,6 persen yang bekerja di Indonesia mulai mempersiapkan masa pensiun. Angka ini relatif rendah dan diharapkan bisa terus meningkat di masa mendatang.
"Di Indonesia masih banyak yang berpikir masih lama waktu pensiun. Daripada bicara pensiun sekarang masih bicara soal bagaimana biaya pendidikan anak, mau tambah rumah, tambah aset, atau segala macam. Jadi masih sedikit masyarakat yang benar-benar mempersiapkan diri untuk masa pensiunnya," kata Himawan, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 3 Maret 2021.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan fakta bahwa para eksekutif pun terancam mengalami kesulitan di masa pensiun jika tidak benar dalam mempersiapkannya. "Sebagian besar eksekutif terancam pada saat hari tua karena mereka sudah kehilangan pendapatan dan persiapan tidak cukup sehingga mereka terancam miskin," ucapnya.
Poin berikutnya, masih kata Himawan, ada jebakan yang harus dihindari yakni menjadi sandwich generation dengan sebanyak 77,82 persen ekonomi lansia ditopang anggota keluarga yang bekerja. Generasi sandwich adalah generasi yang aktif bekerja tapi tidak hanya memenuhi kebutuhan diri sendiri melainkan juga memenuhi kebutuhan anak dan orangtua.
"Jadi yang tengah-tengah itu menopang kebutuhan ekonomi orangtua dan di bawah anaknya. Jadi seperti terhimpit. Jadi, kita memang harus mempersiapkan masa pensiun sebaik mungkin sehingga pada saat nanti kita pensiun tidak perlu bergantung pada anak. Ini alasan pentingnya mempersiapkan masa pensiun itu sejak dini," tegasnya.
Himawan mengaku pihaknya memiliki produk investasi yang bisa menjadi pilihan untuk mereka yang mau mempersiapkan masa pensiun yakni PRUlife Harvest Plan. Ia menambahkan ada beberapa alasan penting mengapa masa pensiun perlu dipersiapkan sedari dini. Pertama, pada saat pensiun tak bergantung pada anak dan anak bisa fokus untuk berkembang.
Kedua, mempunyai kemandirian finansial pada saat masa tidak produktif. Ketiga, angka harapan hidup meningkat. Keempat, memanfaatkan hasil investasi jangka panjang. "Ini supaya hasilnya optimal dan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, menurut Director and Chief Alternate & EB Distributions Manulife Indonesia Karjadi Pranoto, menyiapkan dana pensiun sebaiknya dilakukan semenjak seseorang sudah mendapatkan penghasilan. Sebab, besaran biaya untuk disisihkan masih terbilang kecil ketimbang baru mempersiapkannya menjelang memasuki masa pensiun.
"Jika kita baru menyiapkan dana pensiun mendekati usia pensiun maka kontribusi yang kita keluarkan pastinya lebih besar dibandingkan dengan saat kita masih muda," ujar Karjadi.
Karjadi mengaku agak telat menyiapkan dana pensiun. Dia baru memahami pentingnya menyisihkan uang untuk dana pensiun ketika sudah melewati usia muda. Untuk itu, Karjadi menasehati para generasi muda, khusus milenial dan generasi Z untuk mulai menyisihkan uangnya dari pendapatan pertamanya ketimbang dihabiskan untuk gaya hidup.
"Kita harus mengedukasi kepada adik-adik kita, bahwa hari tua itu bukan tanggung jawab orangtua lagi, tapi menjadi tanggung jawab kita pribadi untuk menyiapkan hari tua kita," pungkas Karjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News