Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan Unilever di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 23 Oktober 2020, dijelaskan penurunan laba tersebut dipicu oleh beban yang lebih tinggi di masa pandemi. Beban pemasaran naik dari Rp6,1 triliun menjadi Rp6,58 triliun. Kemudian beban umum dan administrasi naik dari Rp2,81 triliun menjadi Rp3,17 triliun.
Kendati demikian, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebanyak 0,31 persen menjadi Rp32,46 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp32,36 triliun. Emiten berkode UNVR ini juga mampu menahan beban pokok penjualan yakni dari Rp15,92 triliun menjadi Rp15,58 triliun.
Jika dirinci, pendapatan paling besar berasal dari penjualan dalam negeri yang mencapai Rp31,03 triliun, naik dari sebelumnya Rp 30,79 triliun. Sementara itu untuk penjualan keluar negeri atau ekspor produk turun menjadi Rp1,43 triliun dari sebelumnya Rp1,57 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News