IHSG. Foto: MI/Ramdani.
IHSG. Foto: MI/Ramdani.

Tertekan Inflasi AS, IHSG Melemah 0,55%

Arif Wicaksono • 14 September 2022 16:36
 Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 7.219 sampai dengan 7.317. IHSG melemah karena tekanan atas risiko kenaikan suku bunga The Fed setelah inflasi AS masih tinggi.
 
IHSG melemah 0,55 persen atau 39 poin ke level 7.278 penutupan perdagangan, Rabu, 14 September 2022. Volume perdagangan sebesar 24,5 miliar. Dalam setahun IHSG melemah 20,2 persen. Sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham yang paling melemah adalah industri, teknologi dan material dasar. Kemudian sektor saham yang naik adalah energi dan konsumer nonsiklikal.
 
baca juga: IHSG Ikutan Jeblok, 303 Saham Rontok!

IHSG tertekan ketika bursa saham Wall Street tertekan pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), menyusul data inflasi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Kondisi itu mengakhiri hari dengan kerugian tajam di hari perdagangan terburuk dalam beberapa minggu.
 
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan inflasi konsumen negara itu pada Agustus melonjak 8,3 persen dari tahun lalu. Angka ini sedikit turun dari bulan sebelumnya, tetapi masih pada tingkat yang tinggi. Sehingga menjamin adanya kenaikan suku bunga besar lainnya oleh Federal Reserve.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa IHK negara itu naik 0,1 persen secara bulanan pada Agustus 2022, dengan kenaikan 8,3 persen secara tahunan. Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,6 persen secara bulanan dan 6,3 persen secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
 
Mengutip The Business Times, Rabu, 14 September 2022, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh hampir 1.300 poin, turun 3,9 persen dan menyelesaikan sesi di 31.104,97. Indeks S&P 500 berbasis luas turun 4,3 persen menjadi 3.932,69. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi turun 5,2 persen menjadi 11.633,57.
 
Investor telah berpegang teguh pada harapan kenaikan harga yang melambat akan memungkinkan Federal Reserve pada akhirnya menarik kembali pertarungan anti-inflasi yang keras, tetapi data tersebut memadamkan harapan tersebut untuk saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan