Bloomberg mencatat mata uang rupiah berada pada level Rp14.851 per USD atau melemah sebanyak 9,5 bps atau 0,06 persen penutupan perdagangan Selasa, 13 September 2022. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah berada pada level Rp14.850 per USD atau melemah 10 bps atau 0,06 persen.
baca juga: Rupiah Berpeluang Menguat di Tengah Sentimen Kenaikan Bunga Fed |
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra, saat dihubungi Antara, menyampaikan dolar AS yang masih berkonsolidasi menjelang pengumuman kebijakan The Fed pekan depan juga bisa membantu penguatan rupiah. Indeks dolar AS berada pada level 107,8 atau turun 0,20 persen.
Kendati demikian, lanjut Ariston, memang sentimen The Fed masih besar karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 basis poin meninggi.
"Terkini, menurut CME FedWatch tool, probabilitasnya sebesar 91 persen. Jadi, ini menjadi alasan pelemahan rupiah," ujarnya.
Sementara dari dalam negeri, Ariston menilai persoalan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM yang memicu inflasi masih bisa menjadi penekan rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News