Dengan demikian, maka suku bunga acuan Bank Indonesia sudah naik sebanyak 175 basis poin dari 3,50 persen, yang merupakan level terendah sepanjang masa.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis, 17 November 2022.
Kebijakan menaikkan suku bunga acuan ini, lanjut Perry, juga diikuti dengan langkah bank sentral untuk mengerek suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing sebesar 50 basis poin menjadi 4,50 persen dan 6,00 persen.
Perry menjelaskan, keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.
Baca juga: Jaga Stabilitas Rupiah dan Inflasi, BI Disarankan Kerek Lagi Suku Bunga Jadi 5,25% |
Selain itu, lanjutnya, sebagai kepastian terhadap tingkat inflasi inti kedepannya yang diharapkan kembali ke dalam sasaran 3,0 persen plus minus satu persen lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023.
"Serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat," jelas Perry.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News