"Secara rinci, pembiayaan produktif BJB syariah pada triwulan III-2022 meningkat di atas 30 persen dan pembiayaan konsumtif naik sebesar 13 persen," kata Direktur Utama BJB Syariah Adang Ahmad Kunandar, dilansir dari Antara, Minggu, 30 Oktober 2022.
Selain itu, BJB Syariah mencatatkan laba bersih Rp59,40 miliar hingga triwulan III-2022 berkat kolaborasi dan inovasi. Menurut Adang, pihaknya merasa bersyukur karena kinerja bisnis BJB Syariah terus tumbuh positif. Hal ini berkat kerja keras seluruh insan BJB Syariah dan kepercayaan dari para nasabah serta tidak lepas juga berkat dukungan penuh dari BJB.
"BJB Syariah berhasil mencetak laba bersih Rp59,40 miliar dengan pertumbuhan kenaikan lebih dari dua kali lipat atau 115 persen secara tahun ke tahun (yoy)," ujar Adang.
Baca: Luhut Akui Banyak Dicecar saat Mendatangkan Investor Tiongkok ke Indonesia |
Adang mengatakan terdapat tiga faktor dominan yang saling menopang sehingga BJB Syariah dapat mengukir kinerja positif hingga 30 September 2022. Faktor yang pertama, struktur biaya dana. Kedua pembiayaan tumbuh impresif bersamaan dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang baik.
Faktor ketiga, BJB Syariah beroperasi dengan lebih efisien sehingga BOPO berhasil ditekan. Sedangkan DPK BJB Syariah mencapai Rp8,5 triliun per September 2022 atau melonjak hingga 25,5 persen (yoy) setara Rp1,7 triliun.
Kenaikan DPK menunjukkan tiga hal yakni tingkat kepercayaan semakin baik dari nasabah yang mengamanahkan dananya untuk dikelola BJB Syariah, likuiditas BJB Syariah mencukupi untuk menopang rencana bisnis ke depan, kolaborasi dan sinergi. Adapun BJB Syariah mengembangkan fitur-fitur dan Mobile Maslahah sehingga, mampu meningkatkan dana murah.
Kemudian BOPO BJB Syariah berhasil ditekan dari 89,81 persen menjadi 87,30 persen. Sementara aset tumbuh 20,49 persen menjadi Rp11,15 triliun, dan Rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 22,44 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News