Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto

Ada Tapering The Fed hingga Pemulihan Ekonomi, Investasi Emas Masih Menarik?

Husen Miftahudin • 14 Januari 2022 17:50
Jakarta: Analis pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi investasi emas akan tetap menarik dari sisi investasi di 2022. Meskipun dalam perjalanannya, investasi emas akan menghadapi batu sandungan dari kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat dan pemulihan ekonomi dunia, seiring dengan melandainya badai pandemi covid-19.
 
"Kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat dan pemulihan ekonomi dunia akan membuat harga emas tertahan. Itu hal biasa, karena harga emas di Indonesia ditentukan oleh harga emas Bank Dunia dan dipengaruhi oleh suku bunga Amerika Serikat sebagai negara adidaya," ujar Ariston dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Januari 2022.
 
Ariston mengungkapkan, di awal 2022 harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam mengalami kenaikan yang cukup tajam. Diakui bahwa sepanjang 2021 harga emas Antam mengalami pelemahan mengikuti emas dunia, tetapi di tahun ini investor ritel optimistis emas akan kembali melesat, terutama emas Antam.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen atau Rp7.000 per gram. Emas Antam dengan berat satu gram dijual sebesar Rp945 ribu.

Proyeksi harga emas dunia


Menurut Ariston, banyak bank investasi yang memproyeksikan harga emas dunia akan berada di kisaran USD1.800 per troy ons hingga USD2.000 per troy ons di tahun ini. Faktor utama yang menggerakkan emas adalah soal suku bunga di Amerika Serikat (AS).
 
"Yang menarik, emas masih tetap menguat dalam dua hari perdagangan terakhir meski bank sentral AS (The Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga di Maret 2022," terangnya.
 
Dia bilang, kenaikan suku bunga The Fed bisa memberikan dampak negatif terhadap emas. Tetapi spekulasi kenaikan kurang dari tiga bulan ke depan belum mampu membuat harga emas rontok.
 
Sehingga, hal tersebut bisa menjadi kabar baik yang bisa menjadi sinyal emas akan kuat menahan kenaikan suku bunga dan melaju di tahun ini. Inflasi yang tinggi juga menjadi salah satu faktor yang mendukung hal tersebut.
 
"Kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga dua sampai tiga kali. Namun untuk 2022, emas masih terlihat akan terus menarik, karena sifat emas yang merupakan aset berisiko kecil dan juga sebagai alternatif investasi. Jadi intinya, pada 2022, emas masih menarik meskipun secara global terdapat berbagai tekanan baik dari tapering AS dan juga kenaikan suku bunga," tegas Ariston.
 
Pada 2022 ini, lanjutnya, harapan pasar terhadap The Fed terlihat cukup tinggi, dengan penyelesaian stimulus akan berjalan lebih cepat ditambah dengan perubahan suku bunga hingga tiga kali sampai akhir 2022. Adanya kenaikan suku bunga ini biasanya akan membuat obligasi menjadi menarik karena memberikan kupon yang lebih baik dibandingkan emas.
 
"Dengan demikian, untuk aset emas pergerakan harganya akan menjadi lebih menarik, baik bagi para pencari harga emas murah maupun bagi para pelaku pasar yang memanfaatkan fluktuasi harga," jelas dia.
 
Di sisi lain ia menilai bahwa harga emas yang mengalami penurunan di sepanjang 2021 terjadi karena ekonomi global mulai pulih. Bahkan, beberapa negara mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19. Alhasil, peran emas sebagai aset safe haven jadi tersingkirkan dan pelaku pasar beralih pada aset berisiko.
 
"Pemulihan ekonomi global juga memicu kenaikan suku bunga acuan yang membuat imbal hasil obligasi naik. Selain itu, kenaikan suku bunga juga menjadi isu negatif bagi emas yang merupakan aset tanpa memberikan bunga," urainya.
 
Di satu sisi, pemulihan ekonomi bisa menimbulkan inflasi dan emas dianggap cocok sebagai aset lindung nilai dari inflasi. Dengan demikian, maka pelemahan harga emas berpotensi akan tertahan.
 
"Apalagi, masih ada ketidakpastian dari berbagai varian baru covid-19. Jika harga emas menguat, tidak akan setinggi seperti di 2020," pungkas Ariston.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan