Rupiah ditutup melemah 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.863 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.813 per USD.
"Dolar AS menguat di balik pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat The Fed terkait kebijakan suku bunga di masa depan," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya, dilansir Antara, Rabu, 22 Juni 2022.
Dolar AS menguat di tengah pelaku pasar yang merespons pernyataan yang cenderung hawkish dari Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin yang mengatakan pedoman dari Gubernur The Fed Jerome Powell, bank sentral kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga sebesar 50 atau 75 bps pada Juli mendatang adalah sesuatu yang masuk akal.
The Fed siap untuk memberikan kenaikan suku bunga yang lebih besar dari biasanya pada pertemuan berikutnya bulan depan.
Bank sentral AS berusaha untuk mengendalikan inflasi yang berjalan lebih dari tiga kali lipat dari target dua persen, dengan kekhawatiran yang berkembang, ekonomi akan mengarah ke resesi sebagai hasilnya.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters pada periode 17-21 Juni 2022 menunjukkan hampir tiga perempat ekonom, yaitu 67 dari 91 ekonom, memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga sebesar 75 bps pada Juli.
Selanjutnya pasar akan menantikan testimoni kebijakan moneter Gubernur The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat yang dijadwalkan pukul 20.30 WIB nanti.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.833 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.825 per USD hingga Rp14.881 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.860 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.804 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News