Tercatat, kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh pendapatan real estate development yang naik 47 persen (yoy) menjadi Rp1,9 triliun dari sebelumnya Rp1,32 triliun.
"Pada 2021, bisnis properti kami terus menunjukkan penguatan," kata CEO LPKR John Riady dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 3 Agustus 2021.
Pra penjualan Lippo Karawaci juga naik 122 persen (yoy) menjadi Rp2,33 triliun pada semester I-2021, sehingga mencapai 67 persen dari target pencapaian pra penjualan 2021 yang sebesar Rp3,5 triliun.
Pendapatan tersebut didukung oleh penyelesaian pembangunan klaster rumah tapak Waterfront di Cikarang dan handover unit apartemen di Holland Village Jakarta, Embarcadero di Bintaro, Hillcrest and Fairview Towers di Lippo Village, dan Orange County Cikarang.
"Secara keseluruhan pembangunan-pembangunan tersebut menyumbang 67,1 persen dari pendapatan," jelasnya.
Selain itu, LPKR juga telah meluncurkan fase pertama Cendana Parc yang merupakan proyek rumah tapak terjangkau baru di Lippo Village. Pada fase pertama ini, seluruh 467 unit berhasil dijual.
Secara total, fase pertama dari Cendana Parc menghasilkan nilai pra penjualan sebesar lebih dari Rp401,4 miliar. Sementara fase 2 dan 3 ditargetkan akan menghasilkan Rp500 miliar lagi saat diluncurkan di kuartal II-2021.
"Terlihat dari pra penjualan kuartal II-2021 yang berhasil tumbuh 193 persen menjadi Rp1,02 triliun. Kami optimis target pra penjualan pada tahun ini yang sebesar Rp3,5 triliun akan tercapai melalui peluncuran produk-produk baru," jelasnya.
Sementara untuk EBITDA di semester I-2021, LPKR mencatatkan pertumbuhan sebesar 102,4 persen (yoy) menjadi Rp1,96 triliun dari sebelumnya Rp969 miliar di semester 1-2020.
Dari capaian pada paruh pertama 2021 tersebut, LPKR berhasil memperbaiki menekan rugi bersih perusahaan, dari Rp1,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp263,03 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News