Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan dalam kerja sama ini BNI Syariah menyediakan solusi keuangan sesuai prinsip syariah melalui fasilitas Kartu BNI iB Hasanah Card. Kartu itu nantinya digunakan sebagai alat pembayaran biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dalam bentuk program cicilan nol persen selama tiga bulan.
Ia menambahkan kerja sama ini merupakan wujud dukungan BNI Syariah terhadap perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia demi mencetak generasi muda yang mampu menghadapi persaingan global. Dengan fasilitas ini, diharapkan dapat mempermudah sistem pembayaran biaya pendidikan segenap mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
"BNI Syariah siap meraih peluang-peluang baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Salah satunya pada peluang terkait kerja sama produk dan jasa perbankan syariah dalam mendukung dunia pendidikan," kata Abdullah Firman Wibowo, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 18 Juli 2020.
Abdullah Firman Wibowo berharap kerja sama ini kedepannya bisa ditingkatkan. Bagi BNI Syariah, sinergi merupakan salah satu kunci terwujudnya industri yang solid, serta berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Saat ini Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki 56 ribu mahasiswa, 3.600 dosen, dan 10 ribu karyawan. UGM yang didirikan 19 Desember 1949 memiliki 18 fakultas, satu sekolah vokasi, satu sekolah pascasarjana, 25 pusat studi bidang keilmuan dan 11 direktorat dengan potensi bisnis diperkirakan senilai Rp21 miliar.
Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah siap menyediakan layanan terbaik bagi UGM baik dalam hal pengelolaan dana dan transaksi serta kebutuhan finansial lainnya berdasarkan prinsip syariah. "Kami berharap seluruh civitas akademika UGM dapat memanfaatkan produk dan layanan BNI Syariah," kata Firman.
Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono menyampaikan perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang terdampak covid-19 terutama dalam hal pengelolaan keuangan.
"Kerja sama BNI Syariah dengan UGM diharapkan ini bisa menjadi solusi terhadap efek pandemi covid-19 kepada dunia perguruan tinggi," pungkas Panut Mulyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News