Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 19 September 2020, harga emas pada Senin, 14 September, berada di level Rp1,03 juta per gram. Lalu Selasa, 15 September, harga emas naik ke posisi Rp1,037 juta per gram. Namun pada Rabu, 16 September, harga emas turun ke level Rp1,030 juta per gram.
Kemudian Kamis, 17 September, harga emas Antam tidak berubah atau stabil di posisi Rp1,03 juta per gram. Lalu di akhir pekan atau tepatnya Jumat, 18 September, harga emas Antam kembali tidak berubah atau tetap di Rp1,03 juta per gram. Emas Antam kehilangan pesonanya seiring membaiknya perekonomian Indonesia.
Di sisi lain harga emas berjangka divisi Comex di New York Mercantile Exchange naik pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Penguatan terjadi karena optimisme investor untuk pemulihan ekonomi meredup setelah angka ekonomi negatif.
Sabtu, 19 September 2020, kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik USD12,2 atau 0,63 persen menjadi USD1.962,1 per ons. Kemudian emas juga mendapat dukungan karena indeks dolar AS turun dan indeks pasar saham turun di seluruh dunia.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Conference Board yang berbasis di AS menunjukkan bahwa indeks ekonomi naik 1,2 persen pada Agustus, lebih buruk dari yang diharapkan dan lebih rendah dari kenaikan dua persen yang direvisi pada Juli. Analis pasar berpendapat bahwa ini adalah sinyal rebound ekonomi melambat di Amerika Serikat.
University of Michigan merilis indeks sentimen konsumen AS yang menunjukkan pembacaan awal 78,9 pada September, naik dari 74,1 pada bulan sebelumnya. Analis mencatat bahwa ini adalah pembacaan terbaik dari ukuran ini sejak Maret.
Adapun perak untuk pengiriman Desember naik 2,9 sen atau 0,11 persen menjadi USD27,129 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD7,6 atau 0,82 persen menjadi USD938,5 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News