Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Mohammad Rizal.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Mohammad Rizal.

6 Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich

Ade Hapsari Lestarini • 27 Juli 2022 15:37
Jakarta: Memutus rantai generasi sandwich bukanlah hal mudah yang dapat dilakukan begitu saja. Perlu konsistensi dan usaha yang lebih besar untuk dilakukan. Sehingga tak perlu untuk merasakannya terlebih dahulu.
 
Melansir laman resmi Sikapiuangmu OJK, Rabu, 27 Juli 2022, berikut enam langkah agar kamu dan generasi selanjutnya tidak lagi merasakan beban berat ini.

Miliki tabungan rencana

Jika kamu merasakan kesulitan untuk menabung, maka memilih tabungan rencana adalah sesuatu yang tepat. Tabungan rencana adalah tabungan dengan setoran rutin secara bulanan yang memiliki fasilitas auto debit dari rekening sumber ke rekening tabungan rencana dan penarikannya dibatasi sesuai ketentuan bank.
 
Tabungan rencana ini ada banyak jenisnya yaitu pernikahan, Haji atau Umrah, pendidikan, wisata, dan lainnya. Jadi apapun tujuanmu di masa depan, kamu dapat mengelola keuanganmu dengan bijak dan disiplin dengan tabungan rencana. Apalagi tabungan ini juga mendapatkan polis asuransi jiwa yang sesuai dengan ketentuan masing-masing bank.

Menyiapkan program pensiun

Sama dengan menabung, Sobat Sikapi akan membayar sejumlah uang yang sudah ditetapkan secara rutin dan hanya bisa diambil ketika memasuki usia pensiun. Program pensiun adalah langkah awal yang baik sebagai bukti sayang kamu kelak kepada anak dan berguna untuk menjamin kehidupan masa tua Sobat sehingga nantinya dapat meminimalisir terjadinya generasi sandwich pada anak Sobat.

Saat ini, program pensiun dapat dimiliki oleh siapapun, tidak hanya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki program pensiun dari pemerintah. Jika kamu bukan ASN, maka kamu bisa menyiapkan program pensiun dengan mendaftarkan diri ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
 
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan bagi Generasi Sandwich

Miliki asuransi kesehatan

Semakin bertambahnya usia, ketahanan tubuh akan semakin mudah turun yang berimbas pada kesehatan. Hal ini harus benar-benar kamu perhatikan dengan membuat asuransi kesehatan baik untuk diri sendiri, orang tua, maupun anak. Dengan memiliki asuransi ini kamu akan mendapatkan jaminan kesehatan atas rawat inap, rawat jalan, pengobatan untuk gigi, penggantian kacamata, melahirkan sesuai dengan batasan yang dijamin polis.
 
Kamu bisa memilih untuk memiliki asuransi kesehatan dari pemerintah (BPJS Kesehatan) atau dari swasta. Kamu bisa memilih perusahaan asuransi swasta yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Kurangi gaya hidup konsumtif

Konsumtif atau tidaknya gaya hidup seseorang memang relatif dan tergantung dengan kemampuan seseorang. Namun tidak ada salahnya kita mengurangi gaya hidup konsumtif yang dirasa tidak perlu. Langkah pertama sebelum menguranginya, kamu harus menentukan prioritas dan membedakan antara kebutuhan dan keinginanmu.

Menyiapkan dana pendidikan anak

Dana pendidikan anak juga tak kalah penting sebagai upaya memutus mata rantai ini. Dengan asuransi pendidikan, orang tua dapat menyiapkan biaya pendidikan anak untuk masa depan dimulai dari sekarang dan tentu saja ini akan meringankan beban orang tua dikemudian hari.
 
Sebelum memilih asuransi pendidikan, pastikan kamu memperkirakan perhitungan biaya pendidikan anak secara detail, seperti akan memilih sekolah di mana yang disesuaikan dengan kemampuan finansial. Pilihlah perusahaan asuransi yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
 
Baca juga: Memiliki Banyak Beban, Generasi Sandwich Butuh Solusi Keuangan

Mengajarkan anak untuk menabung dan belajar mandiri secara finansial

Perilaku gemar menabung harus diajarkan sedini mungkin oleh siapapun. Begitu pula jika kamu memiliki anak, maka segeralah untuk mengajarkan mereka belajar menabung, membedakan kebutuhan dan keinginan, hingga memotivasi untuk membeli kebutuhan mereka dari uang hasil menabung.
 
Hal ini efektif untuk membuat anak menjadi semangat menabung. Selain menabung di celengan, kenalkan anak untuk membuka tabungan di bank yang kini terdapat program khusus anak yaitu Simpanan Pelajar (SimPel) untuk pelajar SD hingga SMA dan Simpanan Mahasiswa & Pemuda (SiMuda) untuk usia 18 hingga 30 tahun.
 
Jika Sobat Sikapi merupakan salah satu yang sedang mengalami menjadi generasi sandwich, maka tak ada salahnya untuk terbuka dengan orang tua untuk membahas kemampuan memberikan bantuan finansial.
 
Memang, pada ajaran agama dan prinsip budaya yang kita anut, anak diajarkan untuk berbakti dan membahagiakan orang tua. Namun, akan menjadi kurang tepat apabila kemudian diartikan jika orang tua yang sudah tidak berpenghasilan dapat dengan bebas menggantungkan diri pada anaknya yang bekerja.
 
Dengan komunikasi yang terbuka, nantinya diharapkan sang orang tua akan mengerti dan tidak terlalu besar menuntut sehingga beban dan tingkat stress anak sedikit berkurang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan